Anggota DPR Usulkan Pesantren Kilat untuk Siswa Selama Libur Ramadan

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 06 Januari 2025 | 04:31 WIB
Santri di pondok pesantren (pixabay)
Santri di pondok pesantren (pixabay)

SinPo.id -  Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad Alaydus, merespons wacana libur Ramadan selama sebulan penuh. Ia meminta Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk segera duduk bersama membahas rencana tersebut.

Menurut Habib Syarief, libur Ramadan adalah ide yang baik untuk memberi kesempatan kepada siswa agar fokus beribadah dan meningkatkan spiritualitas. Namun, ia menegaskan bahwa rencana ini perlu dimatangkan dengan format yang jelas.

"Tujuan libur selama Ramadan sangat baik. Para siswa kita bisa fokus ibadah dan belajar agama. Kami mendukung rencana itu," ujar Habib Syarief dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu 5 Januari 2025.

Habib Syarief menekankan pentingnya format yang jelas terkait pelaksanaan libur Ramadan. Hingga kini, belum ada kepastian apakah semua kegiatan sekolah akan diliburkan atau hanya pembelajaran formal yang diganti dengan kegiatan keagamaan.

"Jika anak-anak hanya libur di rumah, mereka akan cepat bosan. Orang tua juga akan kesulitan mengatur kegiatan anak selama Ramadan," katanya.

Ia juga mengkhawatirkan dampak negatif jika anak-anak terlalu sering bermain gawai selama libur panjang. "Gawai menjadi candu bagi anak-anak. Ramadan seharusnya menjadi momen untuk menjauhkan mereka dari pengaruh negatif gawai," tambahnya.

Habib Syarief mengusulkan agar Kemenag dan Kemendikdasmen segera menyusun formula kegiatan Ramadan, seperti pesantren kilat. Sekolah dapat bekerja sama dengan masjid setempat untuk mengadakan acara keagamaan.

"Setiap sekolah sebaiknya mengadakan kegiatan Ramadan agar anak-anak tetap produktif dan terarah. Ini harus segera dirumuskan supaya sekolah dan madrasah bisa bersiap menyambut Ramadan," tegas politisi Fraksi PKB ini.

Habib Syarief berharap rencana ini dapat memberikan dampak positif bagi siswa dalam meningkatkan spiritualitas mereka sekaligus mengurangi kecanduan gawai di kalangan anak-anak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI