Golkar Harap Pencabutan PT 20 Persen Tak Hambat Konsolidasi Nasional

Laporan: Juven Martua Sitompul
Sabtu, 04 Januari 2025 | 10:57 WIB
Politisi Golkar Maman Abdurahman. (SinPo.id/Antara)
Politisi Golkar Maman Abdurahman. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Politisi Golkar Maman Abdurahman menyebut keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mencabut aturan Presidential Threshold (PT) 20 persen harus dihormati sebagai produk hukum.

Namun, putusan itu juga perlu dikaji ulang. Penelahaan putusan diperlukan agar pencabutan PT tak menghambat upaya konsolidasi nasional.

"Harus jadi catatan kita bersama, jangan sampai demokratisasi yang kita harapkan itu justru memiliki hambatan terhadap upaya kita mendorong konsolidasi nasional dan menuju ke arah yang lebih baik," kata Maman usai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 Januari 2025.

Maman yang juga Menteri UMKM menegaskan demokrasi hanyalah alat untuk mencapai tujuan nasional, bukan tujuan utama bernegara. Karena itu, dia mengingatkan agar pembahasan aturan turunan dari putusan MK dapat dilakukan dengan cermat oleh partai politik di DPR.

"Tentu ini menjadi mekanisme politik partai-partai untuk membahas lebih lanjut. Jangan sampai nanti muncul figur-figur individu yang hanya sekadar ingin mencari popularitas membangun narasi yang sifatnya tidak objektif dan cenderung kontraproduktif terhadap agenda besar negara kita, menuju kesejahteraan rakyat," katanya.

Di sisi lain, Maman menekankan keputusan pencabutan PT bukan soal untung dan rugi bagi partai politik (parpol) besar, termasuk Golkar. Dia mengingatkan agar ruang demokrasi tidak disalahgunakan oleh individu-individu yang hanya ingin mencari popularitas dengan membangun narasi kontraproduktif.

"Kita harus menjaga stabilitas politik lima tahun ke depan. Jangan sampai ada calon yang muncul hanya untuk kepentingan pribadi dan popularitas, sementara agenda besar negara untuk kesejahteraan rakyat terabaikan," ujarnya.

Mengenai potensi pengetatan syarat pencalonan presiden, Maman menegaskan bahwa itu adalah domain parpol.

Dia berharap partai-partai dapat menjaga prinsip demokrasi dengan baik tanpa membuka ruang yang terlalu bebas dan tanpa batas.

"Demokratisasi harus tetap kita jaga, tapi tidak bisa dibuka terlalu luas dan terlalu bebas. Harus ada keseimbangan agar konsolidasi nasional tetap terjaga," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI