MK Hapus Ambang Batas, Pengamat; Parpol Harus Berani Siapkan Kader Terbaik untuk Pilpres

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 04 Januari 2025 | 10:25 WIB
Ilustrasi. (SinPo.id/Shutterstock)
Ilustrasi. (SinPo.id/Shutterstock)

SinPo.id - Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menegaskan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru saja menghapus syarat ambang batas pencalonan presiden, memberikan kesempatan emas bagi partai politik (parpol) untuk mengajukan kader terbaiknya dalam Pilpres 2029. 

Dia pun mengajak masyarakat untuk menilai parpol mana yang berani menghadirkan pemimpin masa depan tanpa terhalang batasan elektoral.

“Keputusan MK yang menghilangkan syarat ambang batas pencalonan presiden ini adalah peluang besar bagi parpol. Partai yang patut didukung adalah mereka yang siap mengajukan kader terbaiknya tanpa takut kalah,” ujar Hensat saat ditemui oleh wartawan,Sabtu, 4 Januari 2025.

Hensat mengingatkan bahwa persiapan elektoral merupakan langkah penting dalam menyiapkan calon presiden yang berkompeten. Dia pun mendorong parpol untuk memulai pengembangan kader-kader mereka sejak sekarang dengan memberikan investasi elektoral yang matang.

“Pilpres bukan hanya soal popularitas, tetapi juga soal investasi elektoral. Parpol harus mulai mempersiapkan kader-kader terbaiknya yang siap menantang kompetisi di 2029,” tutur dia. 

Selain itu, Hensat menekankan pentingnya sikap keberanian dalam dunia politik. Menurut dia, saling menantang dalam kontestasi demokrasi ialah bagian dari proses sehat yang diharapkan terjadi. 

Oleh karena itu, kata dia, parpol tidak boleh menghindar dari tanggung jawab tersebut karena takut kalah atau tidak kebagian kekuasaan.

“Ketakutan untuk kalah harusnya bukan alasan untuk tidak mencalonkan kader terbaik. Partai politik yang tidak berani mengajukan kadernya sebaiknya dievaluasi," ungkap Hensat. 

Hensat menambahkan, keberanian parpol dalam memajukan kader sebagai calon pemimpin nasional akan menunjukkan kualitas mereka. Namun, jika parpol memilih untuk tidak berani, masyarakat seharusnya turut menilai apakah mereka layak mendapat dukungan.

“Kalau tidak ada keberanian untuk mencalonkan kader terbaik, lebih baik kita, masyarakat, mempertanyakan eksistensi mereka. Partai politik juga mendapatkan bantuan keuangan negara, jadi seharusnya mereka berani menunjukkan siapa calon terbaik yang mereka punya,” tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI