Naikkan Harga Pembelian Gabah dan Jagung, Pemerintah Ingin Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 01 Januari 2025 | 17:45 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (SinPo.id/dok. Bapanas)
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (SinPo.id/dok. Bapanas)

SinPo.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, alasan pemerintah memutuskan menaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap gabah kering panen (GKP), beras, dan jagung pakan, karena ingin mendongkrak kesejahteraan petani dan meningkatkan produktivitasnya.

Adapun penyesuaian HPP itu berdasarkan keputusan Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu. 

"(Penyesuaian HPP) Ini dilakukan supaya gairah produksinya sedulur petani terus terpacu dan Cadangan Pangan Pemerintah melalui Bulog semakin kuat," kata Arief, dalam keterangannya, Rabu, 1 Januari 2025. 

Arief menguraikan, penyesuaian HPP tersebut yaitu, untuk komoditas gabah dari Rp6.000 per kilogram (Kg) menjadi Rp6.500 per Kg, dan HPP jagung dari sebelumnya Rp5.000 per Kg menjadi Rp5.500 per Kg pada 2025.

"Dalam Ratas bersama Bapak Presiden Prabowo, diusulkan Bapak Menko Pangan (Zulkifli Hasan), disimpulkan bahwa HPP GKP dan jagung pakan di tingkat petani, akan pemerintah sesuaikan menjadi GKP di Rp 6.500 per kilogram dan HPP jagung pakan di Rp 5.500 per kilogram," kata Arief Prasetyo. 

Arief menyampaikan, HPP merupakan dasar bagi Perum Bulog dalam menyerap hasil produksi petani. Dalam penyesuaian HPP, Bapanas telah melibatkan berbagai pihak, seperti Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN).

Sedangkan dari kalangan asosiasi, antara lain Bantara lain Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Serikat Petani Indonesia (SPI), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI). Termasuk melibatkan BUMN dan BUMD seperti Perum Bulog dan PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda).

Arief melanjutkan, penyesuaian HPP ini merupakan komando langsung dari Presiden Prabowo yang menginginkan melihat petani Indonesia lebih sejahtera. Oleh karenanya, pemerintah juga memerintah Perum Bulog untuk menyerap seluruh hasil panen dari petani lokal. 

"Bapak Menko Pangan juga menyampaikan, kalau panen tahun depan, seberapa besar produksi petani kita di dalam negeri, harus diserap Bulog. Untuk itu, selanjutnya kita akan fokus bersama Bulog memperbanyak jumlah gudang penyimpanan dan fasilitas dryer," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI