P2MI Catat Sudah Berangkatkan 295 Ribu Pekerja Migran Sepanjang 2024

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 01 Januari 2025 | 11:32 WIB
Wakil Menteri P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla. (SinPo.id/Tio)
Wakil Menteri P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla. (SinPo.id/Tio)

SinPo.id - Wakil Menteri Pelindungan Tenaga Kerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla mengatakan, sepanjang 2024, pihaknya telah memberangkatkan sebanyak 295.439 pekerja migran. Namun, jumlah itu mengalami penurunan dibanding 2023 sebesar 297.108 pekerja. 

"Sepanjang periode Januari hingga 30 Desember 2024, sebanyak 295.439 layanan penempatan pekerja migran Indonesia yang telah direalisasikan," kata Dzulfikar dalam Refleksi Akhir Tahun 2024 di Kantor Kementerian P2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 31 Desember 2024. 

Dzulfikar menyampaikan, PMI itu bekerja sebagai housemaid atau pembantu. (99.485 atau 33,7 persen), caregiver atau pengasuh harian (51.582 orang, 17,5 persen), plantation worker atau pekerja perkebunan (22.446 orang, 7,6 persen), dan construction worker atau pekerja konstruksi (8.695 orang, 2,9 persen). 

Adapun negara terbanyak yang menjadi tujuan penempatan PMI, yaitu Hong Kong 99.168, Taiwan 84.306, Malaysia 50.917, Jepang 12.653, dan Singapura 10.781.

Kemudian, ada lima provinsi yang merupakan penyumbang tertinggi dari pekerja migran di 2024. Yaitu Jawa Timur, 79.001 orang atau 26,76 peran. Jawa Tengah 66.297 orang atau 22,45 persen. Jawa Barat 61.236 orang atau 20,73 persen. Nusa Tenggara Barat 30.342 orang atau 10,24 persen, lalu Lampung 25.016 orang atau 8,48 persen. 

Selain itu, lanjut Dzulfikar, sepanjang 2024, pihaknya juga sudah melakukan upaya pelindungan terhadap 15.516 PMI yang bermasalah. Dimana, sepanjang tahun ini, sebanyak 10.568 PMI dipulangkan karena bermasalah termasuk ilegal. Lalu penangan terhadap PMI yang sakit sebanyak 262 orang dan memfasilitasi sebanyak 486 orang yang meninggal dunia.

"Kemudian kami juga melakukan pencegahan PMI non prosedural itu sebanyak 4.191 orang dan memfasilitasi panduan PMI yang meliputi masalah upah yang tertahan dan lain-lainnya itu sebanyak 1.470 orang," tutup Dzulfikar.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI