Kaleidoskop 2024

4 September 2024: Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 31 Desember 2024 | 12:18 WIB
Paus Fransiskus  tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024. NDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE)
Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024. NDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE)

SinPo.id - Paus Fransiskus mendarat di Bandara Soekarno Hatta pukul 11.25 WIB, Rabu 4 September 2024 lalu, Paus yang menggunkan kursi roda turun menggunakan lif pesawat ITA Airways kemudian naik mobil Toyota Innova Zenix plat kendaraan  SCV1.

Ia duduk di depan bersebelahan dengan supir, melambaikan tangan kepada publik yang menyambut dari kabin dengan jendela mobil terbuka. Sikap sedernana pemimpin katolik dunia itu juga ditunjukan saat bertemu presiden Joko Widodo dan jajaran kabinet.

Pemimpin tertinggi Katolik di dunia itu bertolak dari Kota Vatikan pada Senin 2 September 2024, mengunjungi sejumlah negara di Asia selama 12 hari, termasuk Indonesia. Kunjungan Paus Fransiscus yang memimpin Gereja Katolik Vatikan sejak tahun 2013 itu membawa misi perdamaian. Paus Fransiskus yang kini berusia 87 tahun itu selain mengunjungi Indonesia juga Papua Nugini, Timor-Leste, dan Singapura untuk misi

Pada Kamis 5 September kemarin Paus Fransiskus tiba di Masjid Istiqlal, sekitar 09.00 WIB, dalam kunjungan itu ia juga diajak menyaksikan terowongan silaturahmi. Paus mengagumi terowongan penyambung antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta Pusat.

"Ini haruslah disebut Terowongan Bawah Tanah, Terowongan Persahabatan," kata Paus di Istiqlal, Kamis, 5 September 2024.

Dia juga menilai, terowongan yang disebut terowongan silaturahim sebagai bentuk simbol keberagaman toleransi yang nyata di Indonesia. "Ini simbol keberagaman toleransi yang nyata, menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Santa Maria diangkat ke surga," ujar Paus menegaskan.

Sikap damai dan toleran Paus juga terlihat ketika mengakhiri kunjungannya ke Masjid Istiqlal. Saat meninggalkan Masjid Istiqlal, Paus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar terlihat sangat akrab. Bahkan keduanya bersalaman mencium kening Paus, hingga Paus juga mencium tangan Ustaz Nasaruddin.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, Paus Fransiskus sangat ingin mengunjungi terowongan yang mengunghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Menurut dia, semua persiapan untuk menyambut kedatangan Paus Fransiskus sudah dilakukan dengan baik. 

"Kami sudah siap semuanya ya, jadi gladi bersih sudah selesai. Dan Masya Allah, Paus akan berkunjung ke tunnel," kata Nasaruddin.

Nasaruddin menjelaskan, Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral, merupakan terowongan toleransi pertama di dunia. Di dalamnya, juga dilengkapi dengan  simbol-simbol artistik.

"Beliau sangat terkesan ingin mengunjungi masuk ke dalamnya," ucapnya.

Nasaruddin bersama beberapa pemuka agama lain juga menggelar pertemuan khusus membahas banyak hal. Di antaranya mengenai bagaimana bahasa agama menyelamatkan dunia, memelihara lingkungan hidup.

Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmojo mengatakan, Paus Fransiskus beserta rombongannya merasa sangat puas, bangga dan terkesan dengan Indonesia. Bahkan, para rombongan yang mendampingi Paus sangar kagum terhadap Indonesia.

"Paus Fransiskus merasa sangat senang dan puas dengan kunjungannya ke negara kita. Ini baru awal, nanti setelah selesai, perasaan bangga mereka pasti akan semakin kuat," kata Suharyo.

Menurut Suharyo, Paus sangat mengapresiasi saat upacara resmi sambutan di Istana Negara. Sambutan itu dirasakan sangat mengharukan dan penuh keagungan. Bahkan, Suharyo mengaku, dirinya pun ikut tergetar atas sambutan tersebut.

"Betapa Paus Fransiskus mencintai oleh siapa pun, tadi ketika kami bersiap di depan Istana, kami mendengar karyawan Istana itu berteriak-teriak di belakang. Saya juga membayangkan, jika kepala negara lainnya disambut seperti itu, saya bayangkan formalitasnya sangat tinggi," ujar Suharyo menjelaskan.

Sambutan Paus itu berbeda dari penyambutan-penyambutan kepala negara lainnya, karena Paus Fransiskus merupakan pimpinan Negara Vatikan, yang memiliki kekhususan lainnya. 

Menyapa Pemimpin Indonesia Menghargai Karya Seni

Sedangkan saat kunjungan di istana negara, Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto juga sempat turut disapa pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia itu.  Paus mengucapkan salam hangat kepada Presiden terpilih (Prabowo) untuk masa tugas yang ia sebut sebagai masa pelayanan.

“Anda yang membawa buah untuk Indonesia sebuah negara kepulauan yang luas yang terdiri dari ribuan dan ribuan pulau yang dikelilingi laut yang menghubungkan Asia ke Oesania,” sapa Paus Fransiskus saat berbicara di Istana

Sapaan Paus Fransiskus ke Prabowo itu kemudian disambut Prabowo dengan mengangguk dan tersenyum dari tempat duduknya. Dalam pidatonya, Paus Fransiskus mengatakan kagum dengan makna dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

“Semboyan negara anda Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam keberagaman secara harfiah berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Mengungkapkan realitas beraneka sisi dari berbagai orang yang disatukan dengan teguh dalam satu bangsa,” ujar Paus Fransiskus menegaskan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI