Kantor Media di Bogor Dilalap Api, Penyebab Masih Misteri

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 29 Desember 2024 | 07:07 WIB
Keba
Keba

SinPo.id - Sebuah kantor redaksi media di Kota Bogor, Jawa Barat, dilalap api pada Sabtu 28 Desember dini hari. Kejadian yang berlangsung di kantor Harian Pakar, Jalan Raya Pajajaran, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, ini masih menjadi misteri.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 00.38 WIB tersebut sempat viral di media sosial. Dalam sejumlah unggahan, disebutkan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh tindakan orang tak dikenal (OTK). Beruntung, api berhasil dipadamkan oleh warga sekitar sebelum meluas.

Dalam sebuah video yang beredar, seorang warga memberikan kesaksian bahwa ia melihat dua orang pelaku berboncengan menggunakan motor. Salah satu pelaku diduga menunggu di atas motor sementara rekannya menyalakan api di depan gedung kantor.

Warga sekitar langsung berupaya memadamkan api dengan ember berisi air. "Kami sempat melihat ada orang yang kabur setelah kebakaran terjadi," ungkap salah seorang saksi.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk mengungkap penyebab kebakaran.

"Satreskrim sedang menyelidiki. Kami juga melakukan pendalaman saksi dan menyisir CCTV di sekitar lokasi," ujar Bismo, Sabtu 28 Desember 2024

Kasat Reskrim Polresta Bogor AKP Aji Riznaldi Nugroho menambahkan bahwa pihaknya telah mengantongi beberapa petunjuk. Namun, belum bisa dipastikan apakah insiden ini disengaja atau murni kecelakaan.

Pemimpin Redaksi Harian Pakar, David Rizar Nugroho, meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak gentar menghadapi segala bentuk ancaman terhadap kebebasan pers.

"Kami konsisten menegakkan pers yang merdeka dan independen. Kami tidak gentar dengan segala bentuk intimidasi yang berupaya merampas kemerdekaan pers," ujar David.

Pihak redaksi berharap polisi segera menemukan pelaku dan motif di balik kejadian tersebut, agar kebebasan pers di Indonesia tetap terjaga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI