Uskup Agung Jakarta Singgung Kasus Korupsi Kerap jadi Senjata Politik

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 25 Desember 2024 | 17:18 WIB
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo saat memimpin jalannya Misa Natal 2024. (SinPo.id/tangkap layar)
Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo saat memimpin jalannya Misa Natal 2024. (SinPo.id/tangkap layar)

SinPo.id - Uskup Agung Gereja Katedral Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, menyoroti penanganan kasus korupsi di Indonesia masih terkesan dipolitisasi. Menurutnya, kasus korupsi sering dijadikan alat untuk "membunuh" atau "menjegal" seseorang secara politis.

"Kita semua mendengar, akhir-akhir ini korupsi itu malah dijadikan alat, untuk 'membunuh' dalam tanda petik, untuk 'mematikan' orang, untuk 'menjegal' orang," kata Suharyo dalam konferensi pers di Gedung Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Desember 2024.

Suharyo menegaskan bahwa praktik "membunuh" seseorang melalui kasus korupsi sangat tidak patut dan mencerminkan politik yang busuk.

"Korupsi dibiarkan supaya pada waktunya bisa digunakan untuk kepentingan tertentu. Itu kan politik yang busuk, dan segala macam cara," tegasnya.

Suharyo juga menilai bahwa praktik korupsi bisa terjadi di mana saja, termasuk di dalam lembaga keagamaan atau gereja. Oleh karena itu, Gereja Katedral Jakarta berusaha untuk menerapkan tata kelola yang lebih transparan dan bebas dari praktik korupsi, guna menjaga kepercayaan umat.

"Maka, yang diusahakan oleh gereja, khususnya di Keuskupan Agung Jakarta, adalah membuat gereja itu transparan, sehingga dapat dipercaya, tidak mudah. Untuk itu, gereja membuat berbagai model tata kelola aturan agar bahaya korupsi di dalam gereja, oleh umat sendiri, bisa sejauh mungkin dicegah," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI