Sejumlah Mantan Pemberontak Suriah Setuju Gabung dengan Pemerintahan Baru

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 25 Desember 2024 | 10:19 WIB
Pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa. (SinPo.id/ Reuters)
Pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa. (SinPo.id/ Reuters)

SinPo.id - Pemerintah yang dipimpin oleh Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Suriah, mengatakan beberapa mantan kelompok pemberontak Suriah telah setuju untuk bergabung dengan pemerintahan baru dengan kesepakatan untuk membubarkan faksi mereka.

Pemimpin de facto Suriah, Ahmed al-Sharaa, telah mencapai kesepakatan dengan mantan kepala faksi pemberontak untuk membubarkan semua kelompok dan mengonsolidasikan mereka di bawah kementerian pertahanan.

Berdasarkan foto-foto yang diterbitkan oleh kantor berita milik pemerintah SANA menunjukkan Sharaa yang dikelilingi oleh para pemimpin beberapa faksi bersenjata, tetapi tidak ada perwakilan dari pasukan pimpinan Kurdi di timur laut Suriah.

"Pertemuan tersebut berakhir dengan kesepakatan mengenai pembubaran semua kelompok dan integrasi mereka di bawah pengawasan kementerian pertahanan", kata sebuah pernyataan yang dimuat oleh SANA, dilansir dari ABC, Rabu, 25 Desember 2024

Sedangkan penguasa baru Suriah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkemuka dalam pemberontakan yang menggulingkan Assad, sebagai menteri pertahanan dalam pemerintahan sementara.

Sebelumnya, Perdana Menteri Mohammed al-Bashir mengatakan, kementerian akan direstrukturisasi dengan menggunakan mantan faksi pemberontak dan perwira yang membelot dari tentara mantan presiden Bashar al-Assad.

"Sharaa akan menghadapi tugas yang berat untuk mencoba menghindari bentrokan antara berbagai kelompok," kata al-Bashir.

Namun, Sharaa juga telah menegaskan bahwa otoritas baru sama sekali tidak akan mengizinkan adanya penggunaan senjata di negara itu di luar kendali negara. Itu juga berlaku untuk Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI