Kunjungan Presiden Prabowo di Al-Azhar Semangati Mahasiswa Indonesia untuk Bangun Negeri
SinPo.id - Sejumlah mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, menilai kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke kampus mereka dan pertemuan tatap muka tersebut telah membangkitkan semangat.
Pada rangkaian lawatannya ke Kairo pada 17–19 Desember 2024, Presiden Prabowo menyapa ratusan mahasiswa Indonesia di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, pada Rabu 18 Desember 2024. Dalam pertemuan tersebut, para mahasiswa menyampaikan kesan positif mereka atas kunjungan tersebut.
Salah satu mahasiswa, Ahmad Baiqi Malik, menyatakan bahwa pertemuan itu sangat memotivasi mereka untuk terus bersemangat dalam menjalani studi. "Kunjungan Pak Prabowo membangkitkan semangat kami sebagai mahasiswa, karena kami sadar bahwa kami akan memikul amanah besar untuk bangsa," ujarnya.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo berpesan agar para mahasiswa menjadi aset bangsa yang akan berkontribusi dalam membangun Indonesia ke depan. “Sepulangnya nanti ke tanah air, kami akan membawa amanah untuk membangun negeri bersama-sama,” tambahnya.
Dalam pidatonya yang berlangsung lebih dari 30 menit di hadapan para mahasiswa, Presiden Prabowo juga membagikan beberapa poin penting dari pertemuannya dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi. Selain itu, ia memaparkan tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia sebagai negara kuat di masa depan.
Pada akhir pidatonya, Presiden Prabowo meminta Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Abdul Muta'ali, untuk terus memantau keadaan mahasiswa Indonesia di Mesir, serta memperhatikan kesulitan yang mereka hadapi.
“Dubes, Atase Pendidikan, pantau terus keadaan anak-anak kita, termasuk yang menghadapi kesulitan. Nanti saya akan minta laporan dari Dubes tentang kondisi mereka dan bagaimana kita bisa membantu mereka di sini,” pesan Presiden kepada Dubes Lutfi.
Presiden Prabowo juga menyadari bahwa menempuh pendidikan di luar negeri bukanlah hal yang mudah, terutama jauh dari keluarga. Oleh karena itu, ia percaya bahwa mahasiswa Indonesia di Mesir memiliki mentalitas yang kuat. “Tidak gampang sekolah di negara orang. Jauh dari keluarga. Saya percaya saudara-saudara tabah, teguh, dan tegar,” ungkapnya.