LIBUR NATARU

DPRD Minta Dishub DKI Cek Kelaikan Bus Wisatawan Nataru

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 19 Desember 2024 | 18:58 WIB
Bus wisata Jakarta explorer dari Transjakarta (SinPo.id/ Pemprov DKI)
Bus wisata Jakarta explorer dari Transjakarta (SinPo.id/ Pemprov DKI)

SinPo.id - Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Lefy meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) DKI lebih intensif melakukan pengecekan kelaikan jalan bus armada angkutan wisatawan saat libur sekolah, serta libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hal ini untuk  meminimalisasi terjadinya kecelakaan.

"Intinya kita mengimbau Dishub supaya dijaga, diawasi bus-bus itu agar tidak ada kecelakaan," kata Lefy dalam keterangannya, Kamis, 19 Desember 2024. 

Menurut Lefy, keselamatan semua pihak harus menjadi prioritas dalam kegiatan libur sekolah dan merayakan Nataru.

"Agar warga Jakarta yang ingin pulang ke kampung halaman, maupun liburan di wilayah Jakarta merasa aman dan nyaman," tuturnya.

Selain itu, Lefy juga mengimbau Dishub untuk menyosialisasikan kepada perusahaan bus terkait pentingnya kesehatan fisik para pengemudi. Karena, kesehatan pengemudi juga menjadi faktor penting penentu keselamatan. 

Tak lupa, Lefy menyarankan Dishub menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengatur lalu lintas (Lalin) di sekitar tempat wisata. Tujuannya supaya dapat mengurai potensi kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di sekitar tempat wisata pada momentum libur sekolah saat Nataru. 

"Komisi B imbau Dinas Perhubungan gandeng Satpol PP, berhubung jalan padat banyak orang mau berwisata," ujar Lefy. 

Menurut Lefy, sejumlah tempat wisata yang diprediksi akan membludak dan menyebabkan kepadatan lalu lintas sekitar, seperti Monumen Nasional (Monas), Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kawasan Kota Tua, dan Taman Margasatwa Ragunan (TMR).

Lalu, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Taman Ismail Marzuki (TIM), Setu Babakan, Lapangan Banteng, sejumlah Museum di Jakarta, sejumlah taman di Jakarta, serta pusat perbelanjaan atau mal.

"Itu titik rawan kemacetan. Harus dijaga, diatur, dan diurai kemacetannya. Agar para wisatawan merasa nyaman," kata politikus PKB itu. 

Kemudian, penyediaan kantong parkir juga harus disiapkan oleh seluruh tempat wisata. Sehingga tidak ada wisatawan yang memarkirkan kendaraan di bahu jalan atau parkir liar.

Parkir liar atau penggunaan bahu jalan untuk parkir kendaraan merupakan salah satu faktor penyebab kemacetan. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI