Lebih dari 50 Orang Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza
SinPo.id - Petugas medis yang bertugas di Gaza mengatakan, lebih dari 50 orang tewas dalam serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza. Anak-anak, juru kamera yang bekerja untuk jaringan TV Al Jazeera dan personel dari badan Pertahanan Sipil termasuk di antara yang tewas.
Banyak dari mereka yang tewas berada di bangunan sekolah yang dikelola PBB yang digunakan sebagai tempat penampungan bagi keluarga-keluarga yang mengungsi di kota selatan Khan Younis.
Kemudian, serangan lainnya menghantam gedung Pertahanan Sipil di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza bagian tengah.
"Serangan tersebut menewaskan direktur pusat Nuseirat dan Sheikh Radwan beserta dua relawan, salah satunya bernama Ahmad Baker al-Louh. Lima orang lainnya terluka, tiga di antaranya kritis," kata Juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Basal, dilansir dari Al Jazeera pada Selasa, 17 Desember 2024.
"Pendudukan Israel sekali lagi menunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada perlindungan bagi pekerja kemanusiaan di Gaza dan tidak ada kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional," katanya, seraya menambahkan bahwa 94 pekerja Pertahanan Sipil telah tewas sejak dimulainya perang.
Sementara Ahmad al-Louh sendiri adalah juru kamera untuk jaringan Al Jazeera yang berbasis di Qatar. Ia tewas saat sedang meliput operasi penyelamatan oleh Pertahanan Sipil.
Pasukan Israel bahkan mengklaim bahwa Ahmad al-Louh merupakan anggota dari Kelompok Jihad Islam yang tengah merencanakan dan melaksanakan serangan teror terhadap pasukan IDF.
"Di antara teroris yang dieliminasi dalam serangan itu adalah teroris Jihad Islam Ahmad Bakr al-Louh, yang sebelumnya menjabat sebagai komandan peleton di Brigade Kamp Pusat Jihad Islam," kata IDF, tanpa memberikan bukti apa pun.
Tetapi sepupu Louh, Mahmoud, membantah tuduhan tersebut karena menurutnya klaim Israel selama ini hanya merupakan kebohongan untuk terus menyasar warga sipil di Gaza.
"Kami terkejut dengan pernyataan pendudukan Israel. Klaim-klaim ini adalah kebohongan dan menyesatkan untuk menutupi kejahatan ini," tegasnya.
Dengan tewasnya Louh, jumlah jurnalis yang tewas akibat serangan Israel bertambah. Bahkan Komite Perlindungan Jurnalis mencatat sedikitnya 137 jurnalis dan pekerja media telah tewas di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, Israel, dan Lebanon sejak perang dimulai.