MINYAK BUMI

DPR: Perlu Strategi Efektif untuk Tingkatkan Lifting Minyak Bumi

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 12 Desember 2024 | 10:58 WIB
Anggota Komisi XII Mulyadi (SinPo.id/ eMedia DPR RI)
Anggota Komisi XII Mulyadi (SinPo.id/ eMedia DPR RI)

SinPo.id - Anggota Komisi XII DPR RI Mulyadi menekankan pentingnya strategi yang efektif dan selektif terhadap PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam upaya meningkatkan lifting minyak bumi.

Adapun dua pendekatan utama yang dilakukan PHR untuk meningkatkan lifting, yakni workover (pemeliharaan sumur lama) dan infill drilling (pengeboran sumur baru).

“Kami menyoroti pentingnya strategi infill drilling dilakukan secara selektif," kata Mulyadi, dalam keterangan persnya, dikutip Kamis 12 Desember 2024.

"Mengingat biaya pengeboran sumur baru sangat tinggi, kami meminta PHR untuk memastikan lokasi-lokasi yang dipilih benar-benar potensial dan menghasilkan tambahan produksi yang signifikan. Jangan sampai ada pemborosan," lanjutnya.

Namun di sisi lain, workover dan well intervention (WOWI) dinilai lebih efisien dalam menambah produksi minyak dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pengeboran sumur baru. 

"Metode ini terbukti memberikan kontribusi penambahan barel per hari yang cukup besar. Namun, infill drilling tetap diperlukan, dengan catatan harus berbasis pada analisis yang mendalam,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan dukungan penuh kepada PHR untuk mencapai target lifting nasional sebesar 1 juta barel per hari (barel per day/bpd) pada 2030, sesuai dengan arahan pemerintah.

Terlebih saat ini, PHR telah berkontribusi sebesar 157.839 bpd, atau sekitar 27 persen dari total produksi minyak nasional sebesar 577.120 bopd, menurut data SKK Migas per 31 Oktober 2024.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI