Netanyahu Didakwa Atas Tiga Kasus Terpisah dalam Persidangan di Tel Aviv
SinPo.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya memenuhi panggilan pengadilan Tel Aviv untuk bersaksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi yang telah berlangsung sejak tahun 2019.
Namun, ia membantah melakukan kejahatan dan mengaku tidak bersalah atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik dalam tiga kasus terpisah.
Pihak pengadilan mengatakan, Netanyahu akan bersaksi tiga kali dalam seminggu, meskipun ada perang di Gaza dan kemungkinan ancaman baru yang ditimbulkan oleh ketegangan yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk di negara tetangga Suriah.
"Sidang dijadwalkan berlangsung selama beberapa bulan," kata pengadilan Tel Aviv dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari ABC pada Rabu, 11 Desember 2024.
Sementara Netanyahu menyebut penyelidikan terhadapnya sebagai perburuan penyihir dan menjadi ancaman bagi demokrasi di Israel.
"Ancaman nyata bagi demokrasi di Israel tidak berasal dari wakil rakyat yang dipilih, tetapi dari beberapa pihak penegak hukum yang menolak menerima pilihan pemilih dan mencoba melakukan kudeta dengan investigasi politik yang tidak dapat diterima dalam demokrasi mana pun," kata Netanyahu.
Netanyahu adalah pemimpin Israel yang paling lama menjabat dan perdana menteri pertama yang didakwa melakukan kejahatan, salah satunya dugaan kasus korupsi.
Selain itu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya dan mantan kepala pertahanannya Yoav Gallant beserta seorang pemimpin Hamas, atas tuduhan kejahatan perang dalam konflik Gaza.

