Tingkatkan Kualitas Lingkungan, Pemprov DKI Fokus Pengelolaan Air Limbah

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 10 Desember 2024 | 15:29 WIB
Ilustrasi pengolahan air limbah (Sinpo.id/Beritajakarta)
Ilustrasi pengolahan air limbah (Sinpo.id/Beritajakarta)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berkomitmen untuk terus meningkatkan pengelolaan air limbah sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung transformasi Jakarta menjadi kota global. 

Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Teguh Setyabudi mengatakan, komitmen ini tidak hanya melibatkan Pemprov DKI, tetapi juga melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan pihak terkait lainnya.

Menurut dia, salah satu langkah konkret yang diambil ialah optimalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), seperti IPAL Setiabudi dan Krukut, yang memiliki kapasitas pengolahan sekitar 30.000 m³ per hari. 

"Langkah ini bertujuan untuk memastikan air limbah di Jakarta dikelola dengan baik guna meningkatkan kualitas lingkungan," kata Teguh dalam keterangannya, Selasa, 10 Desember 2024.

Selain itu, kata Teguh, Pemprov DKI juga tengah membangun jaringan perpipaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan. 

"Kawasan tersebut memiliki peran strategis sebagai pusat aktivitas komersial dan permukiman, sehingga pengelolaan air limbah di area tersebut sangat penting," ungkap dia. 

"SPALD-T diharapkan dapat memberikan layanan pengelolaan air limbah yang lebih efektif dan dapat menjangkau lebih banyak warga," sambungnya. 

Kendati demikian, Teguh juga menyoroti masalah pengelolaan air limbah domestik yang masih menjadi tantangan besar di Jakarta, salah satunya ialah praktik buang air besar (BAB) sembarangan. 

"Masih banyak warga Jakarta yang belum memiliki akses ke jamban yang layak, sehingga berisiko mencemari badan air dan kualitas air tanah, serta meningkatkan penyebaran penyakit," kata Teguh. 

Adapun, lanjut dia, berdasarkan data triwulan III tahun 2024 menunjukkan bahwa sebanyak 1.610 rumah tangga di Jakarta masih melakukan BAB sembarangan.

Teguh pun menegaskan, Pemprov DKI mengimplementasikan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak BAB sembarangan dan lebih sadar akan pentingnya sanitasi yang sehat. 

"Pemprov DKI Jakarta terus memantau perkembangan program ini untuk memastikan pencapaian target yang telah ditetapkan," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI