Dimulai Januari 2025, Intip Kesiapan Program Makan Bergizi Gratis di Bogor
SinPo.id - Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) meninjau persiapan pelaksanaan uji coba program makan bergizi gratis yang akan dimulai pada Januari 2025.
Peninjauan didahului dengan melihat proses produksi makanan bergizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 Desmeber 2024.
"Hari ini kita sedang melakukan peninjauan akan kesiapan dari sebuah program yang merupakan program grade A atau program unggulan Presiden Prabowo yaitu program makan bergizi gratis, dan saat ini kita berada di sebuah satu unit pelayanan atau UP ya, di kota Bogor yaitu di Tanah Sareal," ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi atau Uki kepada wartawan.
"Jadi program ini akan kick off tanggal 2 Januari (2025) dan sekarang kita sudah hampir memasuki pertengahan Desember sehingga penting untuk kita, dan sengaja kami mengundang kawan-kawan media untuk melihat secara langsung kesiapan implementasi dari program makan bergizi gratis," sambungnya.
Di sela-sela tinjauannya itu, Uki mengungkap ada tiga komponen yang tidak bisa ditawar agar program makan bergizi bisa berjalan. Pertama yakni soal kecukupan gizi.
"Jadi sudah diamanahkan atau dimandatkan oleh Presiden Prabowo bahwa kandungan kalori minimal misalnya ya itu 600 sampai 700 kalori sekian gram karbohidrat, sekian gram protein lalu ada zat besi dan juga iodium zat besi disini adalah zat ya, sebuah zat nutrisi untuk meningkatkan konsentrasi, itu yang pertama," paparnya.
Kedua, yakni higienitas atau kebersihan dari makanan yang akan di sajikan. Menurut Uki, SPPG di Tanah Sareal Bogor akan menjadi unit dapur percontohan proses produksi makan bergizi.
"Jadi kalau misalnya kawan-kawan melihat ke dalam ya, kawan-kawan masuk sebelum masuk, pastikan diminta untuk pasang masker, lalu yang kedua menutupi rambut, dan juga mengganti alas kaki dengan yang sudah disediakan oleh unit pelayanan untuk memastikan tidak ada bakteri, tidak ada virus yang masuk ke dalam," ungkap Uki.
"Kawan-kawan tadi melihat ketika makanan ini dibungkus, kemudian dimasukkan ke dalam kendaraan-kendaraan untuk diantarkan ya, kendaraan tersebut sebelum dimasukkan makanan itu harus terlebih dahulu disemprot dengan disinfektan kurang lebih seperti itu, itu adalah soal higienitas ya," tambahnya.
Selanjutnya, yang ketiga adalah soal tata kelola limbah yang berkelanjutan. Uki mengungkap, makan bergizi yang diberikan akan menggunakan stainless sebagai wadah apabila sudah berjalan tahun depan.
"Kalau kawan-kawan melihat ke dalam dari packaging dan lain-lain itu tidak ada sedikit pun menggunakan plastik tidak ada plastik, tadi untuk menaruh makanannya itu terbuat dari stainless steel bahkan tutupnya juga terbuat dari stainless steel," kata Uki.
"Juga soal limbah makanan misalnya, ya jadi yang pertama limbah makanan yang tersisa itu dikembalikan kepada unit pelayanan," tandasnya.