Presiden Bashar al-Assad Dilaporkan Telah Meninggalkan Suriah
SinPo.id - Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang menggunakan senjata kimia beberapa kali terhadap rakyatnya, dilaporkan telah meninggalkan Suriah setelah pemberontak menyerbu ibu kota Damaskus.
Menurut laporan TV Suriah, Assad, yang dilatih sebagai dokter mata di Inggris sebelum menggantikan ayahnya, dan istrinya yang lahir di Inggris, Asma al-Assad, melarikan diri bersama ketiga anak mereka, namun tidak diketahui kemana mereka pergi.
Suriah telah terlibat dalam perang saudara berdarah selama 13 tahun saat pemberontak Islam berusaha menggulingkan dinasti Assad.
Kelompok ditetapkan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan afiliasi Al-Qaeda yang merupakan bagian dari pasukan pemberontak, memainkan peran dalam mengusir Assad, yang mewarisi jabatan presidennya pada tahun 2000 setelah kematian ayahnya, Hafez Assad.
"HTS adalah kelompok yang merupakan cabang Al-Qaeda dan memiliki hubungan dengan Turki. Tujuan akhir mereka adalah menciptakan masyarakat ala Taliban dengan beberapa perubahan," kata Phillip Smyth, seorang pakar kelompok proksi rezim Iran dan Suriah, yang bekerja di Atlantic Council, dilansir dari Fox News, Minggu 8 Desember 2024.
Perlawanan tersebut dilakukan lantaran keputusan Assad pada tahun 2011 untuk melancarkan tindakan keras terhadap aktivis pro-demokrasi Suriah telah mengakibatkan perang saudara yang berkepanjangan.
Kebijakan tersebut juga menyebabkan lebih dari 500.000 orang tewas. Bahkan PBB baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah berhenti melacak jumlah korban tewas yang terus bertambah.
Sementara itu, runtuhnya kekuasaan keluarga Assad selama lebih dari 50 tahun atas Republik Arab Suriah akan menjadi titik balik yang monumental dalam politik kekuasaan Timur Tengah.