Mitigasi Cuaca Ekstrem, BPBD DKI Aktifkan Posko Siaga 24 Jam

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 07 Desember 2024 | 14:34 WIB
Ilustrasi hujan deras di Jakarta. (SinPo.id/Antara)
Ilustrasi hujan deras di Jakarta. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah kesiapsiagaan cuaca ekstrem, dalam rangka melindungi warga dan mengurangi risiko kerugian akibat bencana. Diantaranya, mengaktifkan Posko Siaga Bencana 24 jam di seluruh kantor wali kota dan bupati di Jakarta. 

"BPBD DKI Jakarta telah mengaktifkan Posko Siaga Bencana yang beroperasi 24 jam di seluruh kantor walikota dan kabupaten. Sebanyak 267 petugas dikerahkan ke tiap kelurahan untuk berkoordinasi dengan RT, RW, dan LMK guna memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan efektif," kata Isnawa dalam keterangannya, Sabtu, 7 Desember 2024. 

Isnawa menjelaskan, berdasarkan prakira Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena La Nina serta serbuan udara dingin dari Siberia berpotensi meningkatkan curah hujan hingga 20 persen dan memicu terjadinya angin kencang di wilayah Jabodetabek. 

Karenanya, BPBD DKI terus bersiap menghadapi situasi ini dengan memperkuat langkah-langkah penanganan. BPBD bersama Dinas Pertamanan dan Hutan Kota melakukan pemantauan serta pemotongan dahan dan pohon yang berisiko tumbang di area rawan. Hal ini sebagai antisipasi risiko angin kencang. 

BPBD juga memperkuat koordinasi dengan PPSU, FKDM, LMK, RT/RW, dan Tagana, untuk memastikan kesiapan wilayah dalam menghadapi cuaca ekstrem, termasuk menyiapkan buffer stok,  berupa paket pangan dan sandang untuk kebutuhan darurat korban bencana

Selain itu, peralatan penyelamatan seperti perahu evakuasi, pelampung, dan perlengkapan lainnya telah didistribusikan ke kelurahan dan kecamatan rawan banjir agar bisa digunakan.

BPBD DKI juga terus melakukan sosialisasi  kesiapsiagaan terhadap bencana,  ancaman angin kencang. Edukasi ini dilaksanakan di sekolah, Gedung Perkantoran, Rumah Sakit, Gedung Pemerintahan dan komunitas dengan simulasi evakuasi serta pelatihan tanggap darurat. Juga imbauan keselamatan disebarluaskan melalui berbagai platform, termasuk media sosial. 

Dalam menghadapi cuaca ekstrem, BPBD mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di sekitar kali, sungai, waduk, dan danau. "Awasi anak-anak yang bermain, berenang, atau memancing di area tersebut. Perhatikan pula kondisi jalanan di bantaran sungai yang retak, karena dapat berpotensi longsor," imbau Isnawa. 

 BPBD juga mengajak warga di musim penghujan ini menjaga kebersihan saluran got dan lain-lain, yang berpotensi adanya sumbatan, juga mewaspadai petir dan angin kencang. Jika terjadi cuaca buruk, segeral berlindung di tempat yang aman. 

"Utamakan keselamatan dan pastikan lingkungan sekitar dalam kondisi aman. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pihak terkait, DKI Jakarta siap menghadapi potensi cuaca ekstrem, angin kencang, dan potensi banjir dan genangan untuk menjaga keselamatan warganya," ucapnya. 

Dari data BPBD DKI sampai dengan bulan November 2024 jumlah bencana hidrometeorologi yaitu, banjir sebanyak 109 kejadian, jalan tergenang 317 kejadian, angin kencang 13 kejadian, pohon tumbang 333 kejadian, dan tanah longsor sebanyak 36 kejadian.

Di bulan Desember,  jumlah bencana terjadi seperti banjir sebanyak 5 kejadian, pohon tumbang 24 kejadian dan 1 ruas jalan tergenang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI