PERTUMBUHAN EKSPOR

Kemendag Targetkan Nilai Ekspor 2025 Tumbuh 7,1 Persen hingga 9,6 Persen di 2029

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 06 Desember 2024 | 22:34 WIB
Menteri Perdagangan (SinPo.id/ Dok. Kemendag)
Menteri Perdagangan (SinPo.id/ Dok. Kemendag)

SinPo.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, menargetkan pertumbuhan nilai ekspor sebesar US$ 294,45 miliar dengan pertumbuhan 7,1 persen pada 2025. Menurut dia, nilai ekspor Indonesia harus terus meningkat hingga mencapai US$ 405,69 miliar atau 9,64 persen pada 2029. 

"Kementerian Perdagangan tahun depan meningkatkan target ekspor 7,1 persen ya tahun 2025. Kemudian tahun, sampai tahun 2029 menjadi 9,6 persen," kata Budi dalam acara urun rembug ekspor nasional “UMKM Bisa Ekspor” di Kantor Kemendag, Jumat, 6 Desember 2024.

Budi menilai, untuk mencapai target tersebut, diperlukan sinkronisasi kegiatan pembina oleh stakeholders seperti pemerintah, BUMN, dan swasta, agar UMKM bisa ekspor.

"Kegiatan sebenarnya sudah kita lakukan. Kita sudah mempunyai pelatihan ekspor. Jadi melatih UMKM ini supaya bisa ekspor, ada pelatihannya, kemudian juga kita ada pendampingan desain. Jadi setiap tahun kita ada desain produk yang dipamerkan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Budi, perwalikan perdagangan di luar negeri juga perlu dimaksimalkan. Saat ini, sudah ada di 33 negara dengan lebih dari 40 perwakilan.

"Kenapa lebih dari 40 tapi di 33 negara? Karena ada satu negara itu yang perwakilannya dua," kata Budi.

Adapun tugas perawakilan tersebut ialah untuk membantu pemasaran produk-produk dalam negeri. Sehingga ekspor bisa terus meningkat. 

Saat ini, lanjut Budi, Kemendag fokus pada beberapa program untuk meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri. Seperti, pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM.

Untuk pengamanan pasar dalam negeri, yaitu bagaimana suatu produk mempunyai daya saing yang tinggi, meningkatkan saluran pemasaran, sehingga UMKM bisa menjual produk-produknya di dalam negeri.

"Saya kira banyak pembina UMKM di Indonesia ini tentu dibawah kebijakan dari Kementerian UMKM. Artinya kalau kami sifatnya di sisi hilir, karena itu sih kami hanya terkait dengan ekspor, maka kami ingin membantu bersama-sama Kementerian atau Lembaga lain, bagaimana kita berkolaborasi untuk meningkatkan daya saing UMKM kita," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI