Strategi Institute Sebut Prabowo Sentil BEI Agar Berbenah
SinPo.id - Analis Strategi Institute, Fauzan Luthsa mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menyentil Bursa Efek Indonesia (BEI) agar berbenah, khusunya keberpihakan terhadap perusahaan kelas menengah. Pendapat Fauzan itu terkait pernyataan yang dilontarkan presiden Prabowo Subianto yang menyebut orang kecil main saham pasti kalah, pada Rabu 4 Desember 2024.
“Itu merupakan peringatan bagi BEI untuk berbenah,” ujar Fauzan, Kamis 5 Desember 2024.
Menurut Fauzan, jika dianalisa lebih mendalam, pernyataan presiden itu ada lima hal yang patut dicermati. Pertama, memperkuat narasi populisme bidang ekonomi dan mempertegas pasar modal saat ini hanya dikuasai para pemain besar.
“Contohnya seperti IPO lighthouse company, BEI lebih memprioritaskan emiten berdana jumbo daripada mendorong perusahaan kecil dan menengah mendapatkan pendanaan melalui bursa saham,” ujar Fauzan menambahkan.
Padahal, kata Fauzan dua jenis perusahaan yang ia sebutkan itu memiliki dampak ekonomi yang lebih terasa jika IPO. “Prabowo menunjukkan keberpihakannya tidak kepada perusahaan berdana jumbo,“ ujar Fauzan menjelaskan.
Selain itu pernyataan Prabowo sebagai kritik atas ketimpangan pasar saham. Sekaligus ingin menunjukkan ada ketimpangan di pasar modal, yakni emiten besar amat dominan dan membuat emiten kecil dan menengah menjadi tidak kompetitif. Pesan yang disampaikan menunjukkan presiden menginginkan ada keseimbangan agar oligarki jangan sampai menguasai pasar modal.
“Ketiga, respon atas dominasi perusahaan besar dalam IPO. Ini dibuktikan sedikitnya jumlah perusahaan menengah yang IPO berarti terbatasnya akses mereka untuk scale up bisnis. Dan ini tentunya tidak sejalan dengan Pranowonomics yang bercorak kerakyatan,” ujar Fauzan menjelaskan.
Makna lain dari pernyataan presiden adalah, perlu upaya mendorong diskursus reformasi pasar modal. Hal itu menunjukkan Prabowo paham pernyataannya akan menjadi perhatian luas dan berimplikasi. Ia menginginkan pasar modal juga dapat dinikmati masyarakat bermodal kecil dan aman dari predator besar dan menjadikan regulasi menjadi kunci.
Selain itu presiden ingin mendorong lembut Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal agar lebih inklusif dan menciptakan perdagangan saham yang lebih sehat dan kompetitif.
“Dan ini salah satunya bisa dengan memberikan perhatian yang adil bagi calon emiten kelas menengah untuk melantai,” katanya.
Narasi besar dari pidato presiden, menurut Fauzan, agar pasar modal dapat selaras dengan kebijakan pemerintah yang fokus saat ini adalah peningkatan pendapatan negara. Mendorong daya beli dan menciptakan lapangan kerja.
Perusahaan menengah mampu melakukan ketiganya jika diberi perhatian sama seperti perusahaan besar di IPO. Hanya bedanya, IPO lighthouse company hanya menguntungkan pemilik perusahaan dan pemain besar lain.