Menekraf Terima Kunjungan Menteri dan Dubes Australia, Bahas Penguatan Ekraf

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 04 Desember 2024 | 19:01 WIB
Menekraf Teuku Riefky Harsya menerima kunjungan Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, dan Urusan Multikultural Australia, Tony Burke. (SinPo.id/Dok. Kemenekraf)
Menekraf Teuku Riefky Harsya menerima kunjungan Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, dan Urusan Multikultural Australia, Tony Burke. (SinPo.id/Dok. Kemenekraf)

SinPo.id - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/KaBekraf) Teuku Riefky Harsya menerima kunjungan Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, dan Urusan Multikultural Australia, Tony Burke, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams guna membahas potensi kerja sama dalam upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif sebagai new engine of growth.

Riefky menerima kunjungan Menteri Tony Burke dan Dubes Penny Williams di Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada Selasa, 3 Desember 2024.

Dalam kesempatan itu, Riefky menyampaikan, ikatan kedua negara perlu semakin diperkuat agar terjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

"Dengan penuh keyakinan, saya dapat mengatakan betapa luar biasanya hubungan, komitmen, dan ikatan antara kedua pihak dalam memperkuat dan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan," kata Riefky.

Dalam pertemuan tersebut, Riefky menyampaikan bahwa Pemerintah menaruh perhatian khusus bagi ekonomi kreatif dan menjadikannya sebagai new engine of growth.

Selain itu, momentum ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia memiliki sebuah kementerian khusus yang menangani ekonomi kreatif.

"Secara kelembagaan, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia kita memiliki institusi kementerian tunggal yang menangani ekonomi kreatif. Hal ini mencerminkan prioritas pemerintah kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui industri kreatif sebagai new engine of growth," kata Riefky.

Menteri Imigrasi, Kewarganegaraan, dan Urusan Multikultural Australia, Tony Burke, mengucapkan selamat dan mengapresiasi Pemerintah Republik Indonesia yang telah membentuk Kementerian khusus yang menangani ekonomi kreatif.

Menurutnya, banyak orang yang menggantungkan hidupnya di sektor ini perlu difokuskan. Tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk pengembangan ekonomi kreatif di wilayah Asia-Pasifik.

"Banyak orang selalu bergantung pada ekonomi kreatif. Jadi, jika ada kementerian khusus yang berdiri sendiri dalam bidang ini, itu benar-benar menjadi pelopor untuk wilayah kita," ujar Tony.

Dalam pertemuannya tersebut, Riefky mengungkapkan tiga hal yang menjadi fokus kerja sama dengan Australia untuk meningkatkan kemitraan dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif di kedua negara ke depannya.

"Untuk meningkatkan kemitraan strategis kita dalam pengembangan ekonomi kreatif, kami ingin menjajaki cara-cara baru dalam mengimplementasikan beberapa potensi kolaborasi, termasuk Program Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif, Pertukaran dan Promosi Budaya, serta Peningkatan Kapasitas SDM," ujar Riefky.

Turut hadir mendampingi Riefky, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; Plt. Sekretaris Kementerian Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati; dan Plt. Deputi Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI