Orang Tionghoa di Amerika Tengah.
Kita di sini djarang sekali denger tentang kaadahannja orang orang Tionghoa dl bagian tengah dari Amerika, jalah di poelo-poelo dari laoetan Caribbean. Disini terletak Nederlandsch WestIndie, jalah bebrapa poelo.poelo ketjil (Aruba, Curacao, enz) jang dipoenjaln oleh Blanda, dan disini terletak poelo-Poelo Antillen sebagi Cuba, Haiti, Portorico, Trinidad, enz.
Djoega disinl ada tinggal orang-orang Tionghoa, maskipoen ia orang poenja djoemblah tida kliwat besar. Dalem ”The Contemporary Review’,(Nov. 1926) W.M. Cousin bltjaraken ini dalem ia poenja toelisan ”The Chinese the Caribbean”. Ia moelain bilang bagimana bangsa Tionghoa jang bisa hidoep di mana sadja, dan jang bisa ”tahan” roepa-roepa ganggoean. "Chinese immigrants thrive everywhere, they can withstand the hardships of field labour and also the germs that Plague the dwellers in a city slum”.
Menoeroet Mr. Cousins, poelo-poelo terseboet ada tjotjok betoel boeat bangsa Tionghoa, hingga ia merasa heran jang iaorang poenja djoemblah disana begitoe poenja sedikit. Di bebrapa poelo tjoema ada bilang ratoes orang Tionghoa di Trinidad tinggal beberapa riboe orang Tionghoa. Paling besar Ia poenja djoemblah tjoema ada 2 pCt. dari djoemblahnja antero pendoedoek, dan biasanja ia orang Poenja djoemblah tjoema ada kira-kira 1 pCt.
Seperti orang taoe bangsa Tionghoa sabisa-bisanja hendak ditoelak oleh Australië, Amerika, enz. sebab bangsa koelit poetl takoet kala bersaing dengen bangsa Tionghoa. Tapi di poelo-poelo Caribbean la orang bisa masoek dengen lebih gampang, toch djoemblahnja jang dateng tidak banjak ini boleh djadi lantaran kabanjakan orang Tionghoa tida taoe adanja itoe poelo-poelo jang memang tida begitoe terkenal sebagi oepama Amerika dan Australië.
Poelo-poelo terseboet ada di bawah pamerentahan koelit poetl, tapi pendoedoeknja ampir semoea ada orang koelit Item (Negro). Di Int poelo-poelo bangsa Tionghoa banjak tjari penghidoepan dengen boeka waroeng. Dan toekang-toekang waroeng jang paling djaja disana ada bangsa Tionghoa, dan bangsa koelit poeti disana lebih soeka berniaga dengen orang Tionghoa dari pada dengen bangsa koelit item atawa mulat.
"The most prosperous ofstorekeepers are the Chinese. They have a general reputation for honesty and for stocking sound goods. White people will deal with a Chinaman when they would not think of buying provisions from a shop of that size If It were kept by a negro or mulatto”.
Seperti djoega dl laen bagian doenia, bangsa Tionghoa disana ada pelit dan himat, berbeda dengen bangsa mulat (bangsa toeroenan koelit Item dan poeti). Bangsa mulat kaloe „djaja” lantas djadi rojaal, sewah roemah bagoes, beli pakean indah, piara boedjang banjak-banjak, enz. sederhana dan banjak orang-orang
Tionghoa hartawan disana jang tinggal dalem roemah roemah ketjil dan mesken serta pake pakean biasa, maskipoen la sabetoelnja mampoe toetoepin badannja dengen pakean seperti radja.
Banjak orang-orang Tionghoa jang dateng mengoembara ka sana zonder oewang satoe peser, balik ka Tiongkok sebagi orang hartawan jang mempoenjai bilang riboe pondsterling (bebrapa poeloe rlboe roepia oewang sini). Tapi maskipoen tinggal djaoe terpisa dari Tiongkok, Iaorang teroes inget iaorang poenja tanah leloehoer; djoega orang Tionghoa jang dilahirken di itoe poelo-poelo Carabbean tinggal setia pada negri dimana ia orang berasal.
Koetika Tiongkok djadi Republiek, orang Tionghoa dl Jamaica pada berkoempoel dan bikin portret dengen bendera lima warna dl blakangnja.
"Loyalty to their homeland persists among the Celestials, even among those born on the Island. Most of them Intend to retrun home, and all have sympathies there. When China was declared a Republic, her leading citizens In Jamaica assembled and were photographed, lü European costume, against the background of their new Republican flag”