Ketum PDRI Sebut Perempuan RI Punya Kekuatan Strategis Ciptakan Kebijakan Publik Inklusif.

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 03 Desember 2024 | 19:16 WIB
PDRI dan FPD DPR RI menggelar Seminar Nasional. (SinPo.id/Tim Media)
PDRI dan FPD DPR RI menggelar Seminar Nasional. (SinPo.id/Tim Media)

SinPo.id - Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) bersama Fraksi Partai Demokrat DPR RI menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk 'Kontribusi Perempuan dalam Politik dan Kebijakan Publik: Integrasi Perempuan dalam Politik untuk Membangun Kebijakan yang Inklusif dan Berorientasi pada Kesejahteraan Masyarakat'.

Acara ini menjadi momen penting memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan dalam politik Indonesia.

Ketua Umum PDRI, Vitri C. Mallarangeng, menegaskan perempuan Indonesia memiliki kekuatan strategis untuk menciptakan kebijakan publik yang inklusif.

"Perempuan bukan sekadar pelengkap, tetapi aktor utama dalam mewujudkan perubahan yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam sambutannya pada Selasa, 3 Desember 2024. Seminar ini menghadirkan narasumber ternama, antara lain Sri Nuryanti dari BRIN, Wiendu Nuryanti, Nurhidaya Amar, dan Sekjen PDRI Lasmi Indrayani yang membahas peluang, tantangan, serta kontribusi konkret perempuan di bidang politik.

Dalam sesi diskusi, berbagai gagasan inspiratif muncul, seperti pentingnya keterwakilan perempuan di level pengambilan keputusan dan strategi menghadapi hambatan sistemik dalam politik. Acara ini juga menjadi panggung bagi Srikandi Demokrat untuk mempresentasikan visi dan misi mereka dalam membangun Indonesia yang lebih inklusif dan adil.

Ketua Bidang Humas PDRI Metty Yan Harahap menyampaikan PDRI dan Fraksi Partai Demokrat melalu forum ini hendak mempertegas komitmen dalam mendukung pemberdayaan perempuan di berbagai lini. 

Seminar pun ditutup dengan optimisme bahwa keterlibatan perempuan akan semakin dominan dalam menentukan arah kebijakan strategis Indonesia ke depan.

"Kegiatan ini memberikan ruang kepada para wanita untuk sama-sama berkontribusi di politik dan bisa juga menimbulkan minat untuk memberikan pemikiran yang positif bagi bangsa, karena semua keputusan politik akan berdampak pada kehidupan wanita itu sendiri, tutur Metty.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI