Kemensos Salurkan Bantuan Logistik dan Tanggap Darurat Banjir di Pekalongan
SinPo.id - Kementerian Sosial (Kemensos) mempercepat penanganan banjir yang melanda Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, dengan menyalurkan berbagai bantuan logistik untuk meringankan beban warga terdampak bencana tersebut.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono menyampaikan, bantuan ini disalurkan melalui dua gudang logistik Kemensos yang terletak di Dinas Sosial Kota Pekalongan dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
"Bantuan ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi," ujar Jabo dalam keterangan tertulisnya, pada Sabtu, 30 November 2024.
Adapun bantuan yang disalurkan meliputi beras, paket makanan siap saji, lauk-pauk, serta perlengkapan kebutuhan dasar lainnya, dengan total nilai bantuan mencapai Rp79,7 juta.
Rincian bantuan tersebut, diantaranya 1.000 kilogram beras, 100 paket makanan siap saji, 200 paket lauk-pauk siap saji, 80 paket makanan anak, 30 lembar kasur, 20 lembar tenda gulung, 70 lembar selimut, 30 paket family kit, dan 24 paket kidsware.
Selain bantuan logistik, kata Jabo, Kemensos juga mengaktifkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk melakukan berbagai upaya tanggap darurat. Langkah-langkah tersebut meliputi evakuasi warga, pendirian posko, pengaktifan dapur mandiri, serta penyediaan layanan kesehatan di lokasi pengungsian.
"Sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian material sedang dalam pendataan tim di lapangan," ungkap dia.
"Kemensos memastikan bahwa distribusi bantuan dan langkah-langkah penanganan darurat akan terus dilaksanakan untuk memastikan warga dapat kembali ke kehidupan normal sesegera mungkin," tandasnya.
Sebagai informasi, banjir yang melanda Pekalongan disebabkan oleh jebolnya tanggul darurat sepanjang 10 meter di Sungai Bremi, yang mengakibatkan luapan air bercampur dengan air pasang menggenangi permukiman. Meskipun ketinggian air mulai surut, banjir masih menggenangi beberapa titik di kota tersebut.
Dampak bencana ini mengakibatkan 1.362 warga terdampak dari dua desa di Kabupaten Pekalongan dan satu kelurahan di Kota Pekalongan. Sebanyak 671 warga di antaranya terpaksa mengungsi ke tiga lokasi berbeda. Pemerintah Kota Pekalongan telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, mulai 25 November hingga 8 Desember 2024, untuk memberikan waktu bagi upaya penanganan lebih lanjut.