Pemprov DKI Bakal Relokasi 1.054 KK dari Kolong Jembatan dan Tol ke Rusunawa

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 30 November 2024 | 09:42 WIB
Rusun Nagrak, Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara. (SinPo.id/Beritajakarta)
Rusun Nagrak, Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara. (SinPo.id/Beritajakarta)

SinPo.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera menghunikan warga yang tinggal di bawah kolong jembatan dan tol ke sejumlah Rumah Susun Umum Sewa (Rusunawa).

Berdasarkan data, sebanyak 1.054 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur akan dipindahkan ke hunian yang lebih layak.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Kelik Indriyanto mengatakan, upaya ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta sekaligus menata kawasan perkotaan.

“Para wali kota sudah mendata lokasi dan segera meninjau beberapa kolong jembatan agar warga bersedia pindah ke rusun yang telah disediakan,” ujar Kelik, dikutip Sabtu, 30 November 2024.

Dikatakan Kelik, penyediaan hunian layak bagi masyarakat prasejahtera di Jakarta sudah menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta melalui ketersediaan Rusunawa.

“Mereka yang direlokasi tetap membayar sesuai pemakaian listrik dan air. Program ini sejalan dengan visi Kementerian Perumahan untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat prasejahtera,” katanya.

Kelik menjelaskan, selain menyediakan tempat tinggal, Pemprov DKI Jakarta juga akan memberikan pelatihan keterampilan untuk warga yang dipindahkan. Program ini melibatkan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memastikan warga dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperoleh pekerjaan.

“Di Rusun, mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan. Ini tidak hanya soal tempat tinggal, tetapi juga upaya pemberdayaan mereka agar lebih mandiri di masa depan,” jelas Kelik.

Ia mengatakan, program penghunian warga kolong tol dan jembatan ini juga menjadi bagian dari langkah Jakarta menuju kota global. Pemprov DKI Jakarta menargetkan tidak ada lagi warga yang tinggal di kolong jembatan atau tol.

“Target kita jelas, hunian di bawah kolong tol dan jembatan harus kosong. Selain memperbaiki tata kota, kami ingin memastikan warga dapat hidup lebih layak,” ucap Kelik.

Ia mengatakan, program penghunian warga kolong tol dan jembatan ini juga menjadi bagian dari langkah Jakarta menuju kota global. Pemprov DKI Jakarta menargetkan tidak ada lagi warga yang tinggal di kolong jembatan atau tol.

“Target kita jelas, hunian di bawah kolong tol dan jembatan harus kosong. Selain memperbaiki tata kota, kami ingin memastikan warga dapat hidup lebih layak,” ucap Kelik.

Ia menambahkan, dengan penghunian ini, Pemprov DKI Jakarta berharap warga dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup mereka di Rusunawa.

“Program ini diharapkan selesai hingga akhir Desember 2024 sesuai arahan Kementerian Perumahan,” tandasnya.

Berikut sebaran 1.054 KK yang akan direlokasi ke rusun-rusun yang tersebar di Jakarta Pusat sebanyak 92 KK, Jakarta Utara 822 KK, Jakarta Barat 139 KK dan Jakarta Timur satu KK.

Jakarta Pusat

Warga asal kolong Jembatan Tomang (92 KK) direlokasi ke lima rusunawa, yaitu:

• KS Tubun (20 KK)

• Jati Rawasari (9 KK)

• Karang Anyar (9 KK)

• Tongkol (43 KK)

• Cibesel (11 KK)

Jakarta Utara

• Marunda (59 KK)

• Padat Karya (179 KK)

• Nagrak (175 KK)

• Tongkol (68 KK)

• Cibesel (11 KK)

• Rorotan (93 KK)

• PIK Pulogadung (129 KK)

• Kelapa Gading (2 KK)

• Cakung Barat Blok (5 KK)

• Tipar Cakung Blok (3 KK)

• Pulogebang Blok (6 KK)

• Pulo Jahe Tower (103 KK)

Jakarta Barat

Warga dari kolong Tol Jalan Inspeksi Kanal Barat (139 KK) direlokasi ke empat rusunawa yaitu:

• Rawa Buaya (44 KK)

• Daan Mogot Blok (20 KK)

• Daan Mogot Tower (4 KK)

• Tegal Alur (26 KK)

• PIK Pulogadung (45 KK)

Jakarta Timur

Satu KK dari bawah Flyover Basuki Rahmat dipindahkan ke Rusun Jatinegara Barat

BERITALAINNYA
BERITATERKINI