Lazismu Siap Bersinergi Visi Asta Cita Pemerintah
SinPo.id - Lembaga amal dan zakat Muhammadiyah atau Lazismu siap bersinergi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran yang mengusung visi misi Asta Cita dalam arah kebijakannya. Salah satu program yang dilakukan berkontibusi terhadap fundamental ekonomi terutama dalam agenda pembangunan manusia di Indonesia yang juga dipengaruhi oleh ekonomi global.
“Diharapkan visi yang dicita-citakan menjadi negara maju, modern, dan berperadaban unggul dengan berbagai faktor pendukungnya seperti penguatan sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital dapat terwujud,” ujar Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Lazismu 2025, Jum’at 29 November 2024.
Selain itu Lazismu juga mendukung target capaian rekomendasi Sustainable Development Goals (SDGs) yang bagian dari rujukan lembaga amil zakat.
“Termasuk Lazismu dalam menjawab agenda pembangunan global tersebut,” ujar Mudjadid menambahkan.
Ia mengatakan kontribusi itu sejalan dengan akselerasi Indonesia untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 dan bonus demografi.
Lazismu telah menggelar Rakernas ke 25 di Yogyakarta dengan Sinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs. Tema rakernas itu bertepataan kepemimpinan nasional Prabowo-Gibran yang baru saja memulai periodesasinya secara resmi pada 20 Oktober 2024 dengan mengusung visi misi Asta Cita dalam arah kebijakannya.
“Ini menjadi alasan Lazismu juga akan memperrtimbangkan salah satu program Asta Cita tentang peningkatan gizi masyarakat,” ujar Madjadid menjelaskan.
Menurut dia, Lazismu sebelumnya telah mengimplementasikan dalam program stunting. Sedangkan pada tahun 2025 program itu akan diselaraskan dengan tujuan program dalam Asta Cita.
Dalam Rakernas kali ini Lazismu berikhtiar lewat sektor filantropi Islam untuk melakukan penyusunan rencana program nasional. Rakernas itu diharapkan dapat membahas atas perkembangan Lazismu baik dari aspek capaian, maupun pembahasan program strategis nasional yang memerlukan sinergi lebih lanjut.
“Aksi nyata ini memerlukan sinergi dan kolaborasi multipihak. Lazismu menyadari kemitraan strategis sangat penting di tengah masih terbatasnya pembiayaan pembangunan dari pemerintah dan masih belum optimalnya partisipasi aktor-aktor lokal dalam proses pembangunan,” katanya.