Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Dimulai

Laporan: Khaerul Anam
Rabu, 27 November 2024 | 22:38 WIB
kendaraan melaju di dekat bangunan yang rusak, di pinggiran selatan Beirut (SinPo.id/Reuters)
kendaraan melaju di dekat bangunan yang rusak, di pinggiran selatan Beirut (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon mulai berlaku pada Rabu dini hari, 27 November 2024, menghentikan pertempuran yang menurut para pemimpin Amerika dan Prancis dapat menciptakan jalan menuju gencatan senjata lainnya di Jalur Gaza.

Ketika gencatan senjata diberlakukan, ada aliran mobil yang menuju ke Lebanon selatan, di mana ribuan orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat peningkatan pertempuran selama berbulan-bulan dan perintah evakuasi Israel.

Militer Israel memperingatkan masyarakat untuk menjauhi desa-desa yang sebelumnya diperintahkan untuk dievakuasi.

Amerika – bersama dengan Prancis – memainkan peran kunci dalam menengahi penyelesaian yang telah disetujui oleh Kabinet Keamanan Israel pada hari Selasa malam, 26 November 2024.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut gencatan senjata ini sebagai “langkah penting ... untuk mengakhiri kekerasan” di Timur Tengah. Ia mengatakan Iran dan proksi-proksinya, Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza, “telah membayar harga yang mahal” selama lebih dari satu tahun memerangi pasukan Israel. Ditambahkannya, perjanjian gencatan senjata Israel-Hizbullah “dirancang untuk menghentikan permusuhan secara permanen.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mendukung gencatan senjata dengan Hizbullah sehingga Israel dapat memusatkan perhatiannya pada ancaman lebih luas yang ditimbulkan oleh Iran, mengganti pasukannya dan mengisolasi Hamas dalam perjuangannya melawan Israel di Gaza.

Sementara itu, PM Israel Netanyahu bersumpah jika Hizbullah mengulangi serangannya terhadap Israel atau mempersenjatai kembali dirinya, Israel akan segera melanjutkan pemboman terhadap lokasi-lokasi militan di Lebanon.

“Lamanya gencatan senjata akan bergantung pada apa yang terjadi di Lebanon,” kata Netanyahu seraya menambahkan “sebagaimana dipahami oleh Amerika, kami siaga penuh secara militer, jika Hizbullah melanggar perjanjian dan berusaha mempersenjatai diri, kami akan menyerang mereka.”

Langkah Netanyahu untuk menghentikan pertempuran dengan Hizbullah selama hampir 14 bulan terjadi setelah satu hari serangan Israel terhadap sasaran-sasaran militan di Lebanon.

Beberapa jam sebelum gencatan senjata diberlakukan, pasukan Israel melancarkan serangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Suriah, yang menurut kantor berita Suriah menewaskan sedikitnya enam orang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI