Johanis Tanak di Tes Capim KPK: Saya Akan Tutup OTT

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 19 November 2024 | 20:39 WIB
Capim KPK Johanis Tanak (SinPo.id/David)
Capim KPK Johanis Tanak (SinPo.id/David)

SinPo.id - Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak, bakal meniadakan operasi tangkap tangan (OTT) jika terpilih kembali sebagai pimpinan Lembaga Antirasuah. Tanak yang saat ini menjabat Wakil Ketua KPK menyebut OTT tidak sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Ini disampaikan Tanak dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test capim KPK di Komisi III DPR RI. Tanak menjadi capim ketiga yang diminta memaparkan visi misinya hari ini.

"Tetapi saya bisa jadi, mohon izin, Ketua, saya akan tutup, close, karena itu tidak sesuai pengertian yang dimaksud dalam KUHAP. Karena tidak sesuai dengan KUHAP," kata Tanak di ruang rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 19 November 2024.

Pernyataan Tanak itu pun disambut riuh para Wakil Rakyat. Di hadapan anggota DPR Komisi III, Tanak bahkan menyampaikan tak setuju dengan OTT.

"OTT menurut hemat saya kurang, mohon izin, walaupun saya di pimpinan KPK, saya harus mengikuti, tetapi berdasarkan pemahaman saya, OTT itu sendiri tidak pas, tidak tepat," kata dia.

Menurutnya, secara definisi, ada istilah operasi dalam OTT. Menurut KBBI, tindakan operasi harus dilakukan ketika semuanya sudah siap.

"OTT terdiri dari operasi tangkap tangan, operasi itu menurut KBBI adalah seorang dokter. Yang akan melakukan operasi, tentunya semua sudah siap, tentunya semua telah direncanakan," kata dia.

"Sementara pengertian tertangkap tangan menurut KUHAP adalah suatu peristiwa yang terjadi seketika itu juga pelakunya ditangkap. Dan pelakunya langsung menjadi tersangka. Kalau seketika pelaku itu menjadi melakukan perbuatan dan tangkap. Tentunya tidak ada perencanaan," timpalnya.

Untuk itu, dia mengatakan OTT itu tidak tepat. Dia juga telah menyampaikan pandangan pribadinya itu ke pimpinan lain.

"Ya menurut hemat saya, OTT itu tidak tepat. Dan saya sudah sampaikan kepada teman-teman saya pribadi, tapi karena lebih mayoritas mengatakan itu menjadi tradisi. Apakah ini tradisi bisa diterapkan? Ya saya juga nggak bisa juga, saya menantang," ucapnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI