Kipasan Optimis RK Utamakan Keserasian Hubungan Antar Etnis di Jakarta
SinPo.id - Kelompok relawan Kemenangan Indonesia untuk Prabowo Subianto-Gibran (Kipasan) mendeklarasikan dukungan kepada Cagub dan Cawagub nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta. Deklarasi dipimpin Ketua Dewan Pembina Kipasan, Putri K Wardani di Pagoda PIK 2 Pantjoran Chinatown, Jakarta, Senin, 18 November 2024.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini diawali dengan talkshow yang menghadirkan sejumlah pembicara dari kelompok pendukung RK-Suswono. Di antaranya Ketua Dewan Pembina Kipasan, Putri K Wardani; Wakil Ketua Umum Perhimpunan Indonesia-Tionghoa, Mayjen (Purn) Ben Yura Rimba; Founder PSI, Grace Natalie, dan Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil.
Ketua Dewan Pembina Kipasan Putri Kus Wisnu Wardani mengaku sengaja hadir di kegiatan ini dengan menggunakan pakaian yang memadukan unsur keberagaman. Ia terlihat menggunakan tenun dari Sulawesi Barat dan selendang khas Betawi.
"Ini refleksi dari keberagaman yang ada di Nusantara ini," kata Putri dalam keterangannya.
Menurut Putri, selain kaya sumber daya alam, Indonesia juga dianugerahi Tuhan dengan berbagai keberagaman budaya. Cakupannya dari Sabang sampai Merauke.
"Karena itu saya memang membina anak-anak muda untuk mencintai keberagaman, mendididik mereka agar memahami cara menyuarakan keberagaman di Indonesia," katanya.
Hal tersebut juga yang memutuskan Kipasan untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta. Dia mengungkapkan sudah memonitor kinerja RK, sejak menjabat Wali Kota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat.
"Beliau (Ridwan Kamil) mengedepankan keserasian hubungan antar-berbagai etnis yang ada di Jabar. Beliau juga berani melangkah kuat waktu itu berhadapan dengan kelompok besar yang anti keberagaman," kata Putri.
Diakui mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu, RK memiliki sifat kepedulian tinggi terhadap perempuan. Oleh karenanya, Putri menjadikan RK sebagai salah satu juri dalam pemilihan Puteri Indonesia 2024.
"Karena saya melihat tidak akan mengundang sosok yang tidak memberikan inspirasi positif kepada anak anak yang saya didik. Saya ingin mereka tumbuh menjadi seseorang yang memahami apa yang diwarisi oleh nenek moyang kita," jelas Ketua Dewan Pembina dan Penasihat untuk Yayasan Puteri Indonesia itu.
"Kebersatuan kita menjadi sebuah negara ini adalah atas pengorbanan, keringat, darah dari berbagai etnis yang ada di Indonesia. Tidak lepas kaum Tionghoa yang turut juga berperan serta mengusir penjajah dari bangsa ini," sambungnya.
Di kesempatan sama, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengungkapkan kepemimpinan RK telah teruji. Jabar telah menjadi daerah yang merasakan kerja maksimal dari suami Atalia Praratya itu.
"Penduduk Jabar itu 50 juta lebih, dan Pak Emil berhasil meniadakan desa kumuh jadi 0 dari 1.000 lho. Itu kerja nyata," kata Grace.
Soal keberagaman, lanjut Grace, tidak ada yang meragukan kemampuan RK. Ia terbukti dapat mengelola penduduk Jabar yang jumlahnya sebesar negara Korea Selatan.
"Indeks toleransi di Jabar itu selama Pak Emil menjabat justru naik 6 atau 8 persen, yang jelas hampir 2 digit. Udah gitu terkait perempuan, selama Emil menjabat disayang bangat. Dibuat sekolah khusus untuk perempuan, diajarin keuangan, skil-skil UMKM supaya bisa usaha sendiri. Terutama diajari toleransi agar mereka bisa menjadi garda terdepan melawan radikalisme. Keren bangat Pak Emil ini," tutur mantan Staf Khusus Presiden Jokowi itu.
Sebagai pembicara penutup, Cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil bercerita semasa hidup di Amerika Serikat. Saat tinggal di Negeri Paman Sam, RK mengaku kesulitan melaksanakan salat Jumat. Dia harus pergi ke besment salah satu ruko di Queens agar bisa melaksanakan salat Jumat.
"Tidak nyaman, pengap, dan sebagainya. Mendirikan masjid juga susah. Saya bilang suasananya bebas, tapi tidak nyaman," kata RK.
Peristiwa ini, kata RK, memicu semangatnya untuk menjadi pemimpin yang adil dan makmur. Ditegaskannya, pemimpin harus bisa membuat kebijakan yang dapat melindungi warganya.
"Kemudian saya berbisik ke diri saya sendiri, suatu hari kalau saya jadi pemimpin, perasaan tidak nyaman ini tidak boleh terjadi kepada warga saya. Kalau kita tidak nyaman, ada perasaan intimidasi karena saya pernah di posisi itu, maka saya pasti akan membela bapak dan ibu untuk memastikan kita nyaman dan aman dalam keberagaman," tegas dia.
Adapun selain Kipasan, sejumlah kelompok masyarakat seperti Aliansi Tionghoa Indonesia, Rumah Juang Indonesia Emas, Perempuan Tionghoa Indonesia Emas, Pengusaha Bela Bangsa, Pengacara Merah Putih, Relawan Pemimpin Indonesia, Kesehatan Indonesia Raya, Repnas, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia juga menyatakan dukungannya kepada pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu.