Dukung Program MBG, Muhammadiyah: Mayoritas anak Indonesia masih lemah gizi

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 18 November 2024 | 14:29 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (SinPo.id/Youtube Muhammadiyah)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (SinPo.id/Youtube Muhammadiyah)

SinPo.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir memastikan, pihaknya tidak akan menganggu program unggulan Presiden Prabowo Subianto yaitu makan bergizi gratis (MBG). Jika perlu Muhammadiyah siap bekerja sama, demi mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat. 

"Muhammadiyah tidak akan menganggu program pemerintah, bila perlu bekerja sama. Kita juga bisa program mandiri, tapi bersama. Dan ini perlu ditarik ke agenda membangun kesehatan anak-anak Indonesia," kata Haedar dalam konferesi pers, Senin, 18 November 2024. 

Haedar menerangkan, sebenarnya di sekolah-sekolah Muhammadiyah sudah memulai program tersebut lewat kerja sama lintas Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Majelis PKU.

Bahkan, di beberapa tempat yang sudah diterapkan, telah ditinjau oleh Mendidasmen yang juga Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti. "Beberapa tempat kan sudah dipraktekkan dan kebetulan ditinjau juga oleh Menteri yang baru (Abdul Mu'ti)," kata Haedar. 

Lebih lanjut, Haedar menjelaskan, alasan program MBG ini harus ditarik ke agenda membangun kesehatan anak-anak Indonesia, karena berdasar rilis dunia, tingkat IQ orang Indonesia 78,59, posisinya rendah atau peringkat 113, berdekatan dengan Papua Nugini dan Timur Leste.

"Belum lagi kenapa stunting masih problem besar? Itu karena gizi rendah, ekosistem tidak bagus. Jadi jangan banyangkan masa depan Indonesia Emas itu pada kita-kita yang ada di kota, dan kota-kota besar ya, jadi mayoritas anak Indonesia itu masih lemah gizi nya," ucapnya. 

Selain itu, Haedar berharap, MBG juga dikaitkan dengan program-program pemberdayaan ekonomi keluarga, dan UMKM. 

Haedar mengaku sudah berdiskusi dengan Prabowo terkait UMKM tidak bisa dibiarkan dengan program apa adanya seperti saat ini. 

"Harus ada kebijakan progresif afirmatif agar dia (UMKM) naik kelas, dan itu yang akan makmur kan mayoritas rakyat," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI