Menteri LH: Kalau Sampah Jakarta Tak Bisa Diselesaikan, Bagaimana Tempat Lain

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 17 November 2024 | 16:55 WIB
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq. (SinPo.id/dok. KLH)
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq. (SinPo.id/dok. KLH)

SinPo.id - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan, pihaknya akan ikut berkontribusi dalam pengelolaan sampah di Jakarta yang akan menjadi rujukan bagi wilayah lain. Pasalnya, total timbulan sampah di Jakarta diperkirakan mencapai 8.607,26 ton per hari, dengan 53 persennya sampah organik. 

"Kalau kita tidak bisa menyelesaikan sampah di Jakarta, artinya kita juga tidak akan mampu menyelesaikan sampah di seluruh Indonesia. Sehingga Jakarta menjadi barometer penyelesaian sampah di Indonesia dengan 55 juta ton sampah yang hari ini tertumpuk di Bantargebang," kata Hanif dalam acara Aksi Pilah Sampah Jakarta, Minggu, 17 November 2024. 

Menurut Hanif, diperlukan antisipasi yang lebih baik, mengingat potensi pertambahan jumlah penduduk akan dibarengi dengan kemungkinan bertambahnya timbulan sampah.

Untuk itu, ia meminta rencana aksi nyata dalam waktu sebulan dalam penyelesaian isu sampah di Jakarta setelah dilakukan deklarasi percepatan pengelolaan sampah oleh para pemangku kepentingan. 

Adapun deklarasi percepatan pengelolaan sampah tersebut, diikuti penandatanganan penguatan komitmen bersama akselerasi pengelolaan sampah organik dari sektor hotel, restoran, dan kafe di Jakarta.

Kemudian, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman penguatan ekosistem ekonomi sirkular daur ulang oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dan Indonesian Packaging Recovery Organization (IPRO) dengan Bank Sampah Induk (BSI).

"Harapan saya, saya ketika kita semua deklarasi, komitmen kemudian pernyataan sikap tadi, dalam waktu satu bulan dari sekarang harus sudah menjadi rencana aksi secara nyata untuk menyelesaikan sampah di Jakarta," ujar Hanif.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI