RSCM Catat 172 Pasien Jalani Perawatan Akibat Kecanduan Judol

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 15 November 2024 | 21:34 WIB
Ilustrasi judi online. (SinPo.id/Freepik)
Ilustrasi judi online. (SinPo.id/Freepik)

SinPo.id - Kepala Departemen Psikiatri Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Kristiana Siste Kurniasanti mengatakan, sebanyak 172 pasien tercatat, menjalani perawatan akibat kecanduan judi online pada sepanjang 2024.

"Saat ini dari Januari sampai Oktober 2024 ada sekitar 126 pasien akibat judi online yang dirawat jalan, tapi untuk yang dirawat inap dari Januari sampai Oktober 2024 itu ada sekitar 46 pasien," kata Siste di Jakarta, Jumat, 15 November 2024. 

Menurut Siste, jumlah pasien yang dirawat  meningkat dua kali lipat dibandingkan 2023, dan pasien rawat inap meningkat tiga kali lipat. 

Siste menerangkan, para pasien yang dirawat umumnya berada pada usia produktif, yaitu kisaran 18-35 tahun.

"Ada juga remaja ya, sekitar 14 tahun, 17 tahun, 18 tahun, itu ada. Tapi, kebanyakan usia 18-35 tahun yang datang," ujarnya.

Siste memaparkan, sejumlah pasien tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Adapun pasien yang datang umumnya merupakan pasien rujukan dari daerahnya masing-masing. 

Di mana, RSCM menjadi rumah sakit rujukan pusat untuk rehabilitasi kecanduan judi online. Namun, terdapat pula pasien yang langsung mendatangi RSCM.

"Bisa dengan rujukan, bahkan bisa juga datang sendiri ke sini karena memang sudah kecanduan judi online," ucapnya.

Adapun terkait masa terapi yang dilakukan bisa beragam, dari tiga bulan, enam bulan, hingga satu tahun tergantung dengan tingkat kecanduannya.

Ia menyebut bahwa para pasien rehabilitasi kecanduan judi online juga termasuk ke dalam layanan perawatan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Ter-cover oleh BPJS, baik rawat inap dan rawat jalan," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI