Dinilai Bisa Rusak Generasi Muda, Ketua DPR Minta Pemerintah Berantas Judol

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 15 November 2024 | 23:13 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. DPR RI)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. DPR RI)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong Pemerintah untuk memberantas judi online (Judol) yang mulai menyasar anak-anak. Pasalnya, hal itu akan merusak masa depan generasi penerus bangsa Indonesia. 

"Judi online kini semakin mengkhawatirkan di Indonesia, anak-anak semakin banyak yang terpapar karena mudahnya akses melalui internet. Ini mengancam masa depan generasi muda kita," kata Puan dalam keterangan persnya, Jumat 15 November 2024.

Terlebih berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), lebih dari 197.000 anak terlibat judol. Anak-anak yang terpapar judi online berada di rentang usia 11-19 tahun. Kemudian sekitar 1.836 anak di bawah usia 17 tahun yang terlibat dalam judi online di Jakarta. 

Angka tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan total nilai transaksi yang melibatkan anak-anak ini mencapai sekitar Rp 2,29 miliar.

"Temuan ini merupakan sebuah kabar yang sangat mengkhawatirkan, apalagi menyangkut anak-anak. Saya berharap Pemerintah serius dalam menangani kasus Judol ini demi menyelamatkan generasi penerus bangsa Indonesia," tegasnya.

Menurutnya, pengaruh internet bagi anak-anak sangatlah besar, karena judol bisa diakses atau mudah ditemui di dunia maya, apalagi jika tidak ada pengawasan dari orangtua. Sehingga perlu adanya penguatan edukasi dari lingkungan keluarga dan satuan pendidikan tentang bahaya mengakses situs judi online.

"Kesadaran orangtua dalam mengawasi aktivitas online anak-anak sangatlah penting. Para orangtua perlu bekerjasama dengan satuan pendidikan untuk mencegah judi online pada anak agar tidak lebih meluas," tuturnya.

Oleh karena itu, kata Puan, pemerintah perlu bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memblokir situs-situs judi serta mengadakan program edukasi digital bagi kalangan anak-anak, remaja, serta orang tua. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI