PEMBANGUNAN IKN

Menhub Ikuti Otorita soal Pengembalian Trem IKN ke China

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 14 November 2024 | 21:10 WIB
Kereta otonom Autonomous Rail Transit (SinPo.id/ Dok. Otorita IKN)
Kereta otonom Autonomous Rail Transit (SinPo.id/ Dok. Otorita IKN)

SinPo.id - Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Dudy Purwagandhi mengaku tidak mengetahui rencana pengembalian Kereta Otonom tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara, seperti usulan Otorita OIKN.

"Oh gitu (rencana pengembalian ART). Otorita belum menyampaikan ke saya. Nanti saya coba tanyakan ke Otorita," kata Menhub Dudy kepada wartawan di Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).

Dudy memastikan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada OIKN terkait rencana tersebut. Di sisi lain, OIKN masih menunggu keputusan Kementerian Perhubungan sebelum mengembalikan ke China.

Namun, Duddy menekankan kembali bahwa ketentuan layak atau tidaknya kereta tersebut, merupakan keputusan Otorita.

"Kalau dari otorita mengatakan bahwa itu tidak memenuhi kriteria atau persyaratan Otorita IKN, saya sepenuhnya akan menyerahkan ke Otorita IKN," ucapnya.

Sebelumnya, Otorita IKN akan mengembalikan kereta tanpa rel (Autonomous Rail Transit/ART) ke China karena evaluasi menunjukkan sistem trem otonom itu belum dapat berfungsi optimal.

Dalam evaluasi itu, Otorita bekerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2024, yang mengatur Dukungan Percepatan Penyelenggaraan Uji Coba dan Unjuk Kerja (Proof of Concept) Trem Otonom di IKN.

Hasil evaluasinya, tim PoC menyimpulkan, teknologi otonom ART direkomendasikan untuk dapat dimanfaatkan di Indonesia sebagai transportasi publik dengan catatan untuk dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan teknologi lebih lanjut.

Hal ini diperlukan untuk mencapai performa optimal sistem otonom sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, karena sejauh ini sistem otonom belum dapat difungsikan.

Kinerja ART dalam kegiatan PoC pada kondisi lingkungan saat ini di IKN belum menunjukkan sistem kendali otonom yang reliabel sebagaimana ditunjukkan pada sarana serupa di China.

Rekomendasi penilaian juga termasuk perlunya penyempurnaan operasional trem secara otonom, peningkatan fitur adaptasi dan keselamatan pada situasi mixed traffic, dan pembaruan sistem komunikasi agar sejalan dengan persyaratan keamanan siber di IKN.

Deputi bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menyatakan, rekomendasi tim penilai ini akan diberikan kepada para pihak terkait.

"Kami meminta pihak Norinco & CRRC untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan operasional terutama pada sistem otonom trem sesuai dengan nota kesepahaman yang menyatakan kerjasama PoC dilakukan dalam penyediaan Trem Otonom Terpadu," kata Ali.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI