PENGAWASAN PEMILU

Bawaslu: Indonesia-Timor Leste Perkuat Hubungan Pengawasan Pemilu yang Partisipatif

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 14 November 2024 | 15:51 WIB
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja (SinPo.id/ Dok. Bawaslu)
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja (SinPo.id/ Dok. Bawaslu)

SinPo.id - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja menekankan pentingnya pendidikan pengawas partisipatif dalam proses pengawasan Pemilu bagi Comissão Nacional de Eleições (CNE) Timor Leste. 

Menurut dia, Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) Bawaslu dapat diadopsi oleh CNE. Bagja mengatakan, Bawaslu telah berhasil menginisiasi Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP), yang kini memiliki lebih dari 26.000 kader di seluruh Indonesia. 

Program ini, kata dia, melibatkan generasi muda yang tertarik dan ingin terlibat dalam pengawasan Pemilu, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional.

"Banyak dari kader ini bercita-cita menjadi penyelenggara Pemilu, dan mereka telah memberikan kontribusi nyata dalam pengawasan Pemilu di Indonesia," kata Bagja saat membuka kegiatan Pendidikan Pengawas Partisipatif bagi Comissão Nacional De Eleições (CNE) Timor Leste Tahun 2024, dikutip pada Kamis, 14 November 2024.

Bagja pun menuturkan, Bawaslu ingin memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain. Dia menceritakan bahwa pimpinan KPU Malaysia menghubunginya dan ingin mengetahui tugas dan wewenang dari Bawaslu.

"Kemarin, wakil ketua KPU-nya Malaysia menghubungi saya, ingin berbagi dan mendapatkan informasi tentang tugas dan fungsi Bawaslu seperti apa,” ungkap dia. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa demokrasi di Asia Tenggara, memiliki karakteristik unik dan tidak kalah penting dengan Amerika Serikat maupun Eropa," tambah Bagja.

Lebih lanjut, Bagja kembali menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun demokrasi yang kuat di kawasan Asia Tenggara, terutama melalui transfer pengetahuan dan teknologi pengawasan Pemilu.

"Kami yakin Timor Leste dan Indonesia dapat saling belajar dan memperkuat hubungan dalam hal pengawasan pemilu yang partisipatif dan demokratis," tandasnya. 

Sementara itu, Presiden CNE Timor Leste Jose Agostinho da Costa Belo Pererira menyambut baik Bawaslu yang telah berbagi pengalaman dan informasi tentang pengawasan pemilu. 

Dia menegaskan, pentingnya kerja sama lintas negara di kawasan Asia Tenggara dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi dan pengawasan pemilu yang efektif.

"Penguatan demokrasi di kawasan Asia Tenggara bukan hanya tentang proses pemilu yang baik, tapi juga tentang pengembangan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan global," ucap Presiden CNE itu.

Dia juga mengapresiasi dukungan Bawaslu Indonesia dalam memberikan pelatihan dan pengalaman langsung bagi anggota CNE yang hadir.

"Dengan pengetahuan yang didapatkan pada kegiatan ini, para komisioner dapat mengaplikasikannya saat kembali ke Timor Leste, sehingga kualitas pemilu di Timor Leste akan semakin meningkat," ujarnya.

Sebagai informasi, kegiatan Pendidikan Pengawas Partisipatif Bagi Comissão Nacional De Eleições (CNE) Timor Leste Tahun 2024 diikuti oleh perwakilan dari CNE Timor Leste dengan mengundang fasilitator dari Bawaslu RI maupun yang pernah menjadi bagian dari penyelenggara pemilu di Indonesia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI