Museum Sangiran Ajak Masyarakat Jelajahi Situs Prasejarah
SinPo.id - Sebagai bagian dari upaya museum dalam menghadirkan kegiatan interaktif, rekreatif, dan juga inovatif, Museum Manusia Purba Sangiran, salah satu unit museum dari Indonesian Heritage Agency akan menyelenggarakan kegiatan Sangiran Edubike 2024.
Kegiatan ini mengajak masyarakat untuk menikmati rangkaian kegiatan dimulai dari Pasar Rakyat UMKM di Museum Sangiran, jelajahi Kawasan Sangiran dengan bersepeda bersama, dan menghadiri Panggung Rakyat yang menampilkan kesenian dari desa Dayu dan sekitarnya. Kegiatan Sangiran Edubike telah diselenggarakan pada 1 hingga 3 November 2024.
Museum Manusia Purba Sangiran memiliki 5 klaster museum manusia purba yang diantaranya adalah Klaster Krikilan, Ngebung, Bukuran, Manyarejo dan Dayu. Setiap klaster menyajikan bagian dari perjalanan besar evolusi manusia purba di Nusantara.
Kegiatan Sangiran Edubike 2024 diselenggarakan di Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu. Sebagai situs bersejarah dengan nilai ilmiah yang tinggi, Sangiran memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata edukatif. Menggabungkan aktivitas rekreasi dan edukasi dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat luas, terutama generasi muda, untuk lebih memahami dan menghargai warisan budaya serta sejarah.
Zamrud Setya Negara, Ketua Tim Museum dan Galeri IHA, menyatakan Sangiran Edubike 2024 adalah bagian dari penerapan konsep Reimajinasi Museum, khususnya pilar Reprogramming.
“Kami ingin memberikan pengalaman baru bagi pengunjung, khususnya generasi muda, melalui kegiatan yang menggabungkan edukasi, rekreasi, dan olahraga. Kami yakin, melalui program seperti ini, museum akan menjadi tempat yang lebih hidup, menginspirasi, dan relevan dengan masyarakat modern. Ke depan, kegiatan serupa akan diterapkan di unit museum lain yang juga dikelola oleh IHA dengan menyesuaikan kekhasan masing-masing," ujarnya.
Rangkaian kegiatan Sangiran Edubike 2024 dimulai pada tanggal 1-3 November melalui kegiatan Pasar Rakyat UMKM di halaman Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu. Selain itu, terdapat panggung hiburan yang dimeriahkan oleh talenta-talenta lokal seperti Kelompok Penampil Kesenian Warga Dayu dan Penampil Kesenian Pelajar dan juga tamu yang populer di kalangan masyarakat.
Puncak acara Sangiran Edubike yang berlangsung pada 3 November 2024 akan menempuh jarak sekitar 17 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 3 jam, melintasi situs-situs penting seperti Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Dayu, Terminal Sangiran, Museum Klaster Ngebung, hingga Museum Klaster Bukuran.
Selain bersepeda, pengunjung juga dapat menikmati Panggung Rakyat yang menampilkan kesenian tradisional dari warga Desa Dayu dan sekitarnya, seperti Tari Purba Dayu, Fonaba (Forum Anak Hebat), Gejog Lesung hingga pertunjukan musik yang melibatkan seniman lokal. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga pengunjung dari luar daerah yang ingin mengenal lebih dekat kekayaan warisan budaya Indonesia.
Duwiningsih, Penanggung Jawab Museum Sangiran Klaster Dayu, menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian situs bersejarah semakin meningkat.
“Melalui Sangiran Edubike, kami ingin mengedukasi sekaligus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pelestarian warisan budaya. Bersepeda sambil belajar tentang sejarah manusia purba merupakan cara yang menyenangkan dan menyehatkan untuk menyatukan olahraga dengan pengetahuan," tambahnya.