APBN INDONESIA

Sri Mulyani: APBN Oktober 2024 Defisit Rp309,2 Triliun

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 08 November 2024 | 18:44 WIB
Menkeu Sri Mulyani. (SinPo.id/Setpres)
Menkeu Sri Mulyani. (SinPo.id/Setpres)

SinPo.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) hingga Oktober 2024, mengalami defisit sebesar Rp 309,2 triliun. Namun, defisit ini masih sejalan dengan yang direncanakan pemerintah. 

"Defisit sampai dengan akhir Oktober tercatat Rp 309,2 triliun atau 1,37 persen terhadap PDB. Ini masih lebih kecil dibandingkan pagu Defisit APBN 2024 yang telah ditetapkan bersama-sama dengan DPR," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Jumat, 8 November 2024. 

Menurut Menkeu, defisit ini menandakan bahwa penerimaan negara lebih kecil dibanding dengan pengeluaran pemerintah melalui belanja negara.

Menkeu menjelaskan, posisi keseimbangan primer pada Oktober 2024, masih mengalami surplus Rp 97,1 triliun. 

"Untuk APBN 2024 postur yang telah ditetapkan undang-undang defisit adalah dirancang 2,29 persen dari PDB. Ini berarti defisit ini masih lebih kecil dibandingkan yang ada di dalam APBN," tuturnya.

Berdasarkan paparannya, pendapatan negara pada Oktober 2024, sebesar Rp 2.247,5 triliun atau 80,2 persen dari target APBN 2024. Sedangkan belanja negara tercatat sebesar Rp 2.256,7 triliun atau 76,9 persen dari pagu anggaran.

"Kalau dilihat dari pertumbuhannya, pertumbuhan belanja negara ini sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu 14,1 persen year on year. Dan ini memberikan dampak perekonomian yang cukup baik," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI