APLIKASI SIREKAP

KPU Tambah Fitur 'Arithmetic Guard' dalam Aplikasi Sirekap untuk Pilkada 2024

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 07 November 2024 | 20:27 WIB
Sirekap Pemilu (SinPo.id/ NU Online)
Sirekap Pemilu (SinPo.id/ NU Online)

SinPo.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) mengumumkan penambahan fitur 'Arithmetic Guard' dalam aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang akan digunakan dalam Pilkada Serentak 2024. 

Fitur ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi dalam proses input data hasil pemungutan suara oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Anggota KPU RI, Betty Epsilon menjelaskan bahwa 'Arithmetic Guard' berfungsi sebagai sistem pengontrol otomatis yang akan memperingatkan petugas jika terjadi kesalahan dalam penjumlahan angka yang dimasukkan ke dalam aplikasi. 

"Perbaikan berikutnya adalah sudah ada 'Arithmetic Guard' (dalam Sirekap). Guard itu penjaga," ujar Betty kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis, 7 November 2024.

Fitur ini, kata Betty, akan memberikan peringatan jika terdapat kesalahan hitung, yang ditandai dengan munculnya alert berwarna merah atau kuning. 

"Kalau misalnya 1 tambah 1 itu bukan 2, maka akan ada alert warna merah dan warna kuning dalam sistem Sirekap mobile yang dipegang oleh KPPS," jelasnya.

Selain itu, KPU RI juga melakukan beberapa perbaikan lain pada aplikasi Sirekap. Salah satunya adalah perbaikan pada marker atau penanda kolom dan baris dalam formulir hasil suara. 

Hal ini diharapkan dapat mempercepat konversi data ke sistem Sirekap Web. KPU juga melakukan pembaruan arsitektur aplikasi dengan penambahan pada beberapa bagian ujung formulir dan perubahan pada kotak angka. 

"Kotak angka yang seperti kalkulator itu kami hapus sama sekali, sehingga OCR dan OMR lebih fokus pada karakter," ujar Betty.

Langkah-langkah perbaikan ini, menurut Betty, merupakan upaya untuk menyempurnakan aplikasi Sirekap setelah evaluasi dari pengalaman Pemilu 2024 dan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pelaksanaan pemilu sebelumnya. 

"Ini dilakukan untuk mengatasi beberapa kekurangan yang terjadi pada Pemilu 2024," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI