Donald Trump: Ini akan Jadi Zaman Keemasan Amerika
SinPo.id - Donald Trump mengatakan periode saat ini akan menjadi zaman keemasan Amerika Serikat (AS), setelah dirinya diproyeksikan menang dalam Pilpres AS 2024 mengalahkan Kamala Harris.
"Ini akan menjadi zaman keemasan Amerika," kata Trump, dilansir dari Fox News pada Rabu, 6 November 2024.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada rakyat Amerika dan semua pendukungnya karena telah kembali memilihnya untuk menjadi presiden AS ke-47. Trump pun berjanji akan membuat Amerika lebih makmur ke depannya.
"Dan setiap warga negara, saya akan berjuang untuk Anda, untuk keluarga Anda dan masa depan Anda. Setiap hari. Saya akan berjuang untuk Anda," tegasnya.
"Dan dengan setiap napas dalam tubuh saya, saya tidak akan beristirahat sampai kita telah mewujudkan Amerika yang kuat, aman, dan makmur yang layak untuk anak-anak kita dan yang layak untuk Anda," katanya.
AS Lebih Kaya dari China-Saudi
Dalam kesempatan terpisah, Trump menyampaikan AS memiliki segala kekayaan alam melebihi China, Rusia, bahkan Arab Saudi.
Hal itu disampaikan Trump dalam pidato perdananya pasca pemilihan presiden (pilpres). Ia mengatakan Washington mempunyai lebih banyak emas, minyak, dan gas dibandingkan negara-negara tersebut.
"Kita memiliki lebih banyak emas cair, minyak, dan gas. Kita punya lebih banyak emas cair di negara mana pun di dunia ini, lebih banyak daripada Arab Saudi dan Rusia," kata Trump di West Palm Beach, Florida.
Mantan Presiden AS itu kemudian menyatakan, tak ada satu pun negara di dunia yang bisa memiliki apa yang AS miliki. China, kata dia, bahkan tak bisa menyamainya.
"China tidak punya apa yang kita miliki. Tidak ada yang memiliki apa yang kita miliki. Ini termasuk orang-orang hebat yang kita punya," kata Trump.
Masih dalam kesempatan yang sama, Trump memuji kerja sama politik yang terjalin belakangan ini di Amerika Serikat.
Dia menuturkan saat ini terbentuk koalisi terbesar, terluas, dan tersolid yang belum pernah ada dalam sejarah Amerika.
"Tidak seorang pun pernah melihat hal seperti itu. Pihak-pihak tersebut berasal dari mana-mana, baik serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik, Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika. Kami memiliki semuanya dan itu indah," ucap Trump.
"Ini adalah penataan ulang bersejarah, menyatukan warga negara dari semua latar belakang dengan akal sehat yang sama," lanjutnya.
Trump mengeklaim kemenangan atas pilpres AS usai perolehan suaranya dalam penghitungan sementara terus melambung meninggalkan Kamala Harris, rivalnya dari Partai Demokrat.
Dia mengaku sudah mengamankan suara nasional, bersamaan dengan suara Electoral College yang diklaim juga sedang merangkak naik.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan The New York Times, Trump sejauh ini diprediksi telah mengamankan 267 suara di Electoral College.
Untuk menang pilpres, seorang kandidat mesti mencapai 270 suara atau lebih Electoral College. Total ada 538 suara Electoral College.
Electoral College adalah badan yang terdiri dari sekelompok orang yang mewakili 50 negara bagian di AS untuk memilih seorang presiden dan wakil presiden. Sekelompok orang "elektor" tersebut dipilih dan ditentukan oleh tiap-tiap warga negara bagian.