Rapat dengan Menteri Erick, Legislator Golkar Ingatkan BUMN Soal Industri 5.0
SinPo.id - Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto mengingatkan Kementerian BUMN untuk benar-benar siap menghadapi kemajuan teknologi dalam dunia industri. Industri 5.0 diharap bisa dimanfaatkan dengan bijak tanpa mengesampingkan nasib pekerja atau Sumber Daya Manusia (SDM) Tanah Air.
Ini disampaikan Firnando dalam rapat kerja Komisi VI DPR bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan jajaran. Legislator Fraksi Partai Golkar ini ingin mengajak Kementerian BUMN menggandeng usaha masyarakat dengan menyosialisasikan perkembangan industri.
"Yang paling penting Pak Menteri, ini yang mau saya highlight bahwa kita akan menghadapi industri 5.0 yang di mana industri ini banyak menggantikan pekerjaan SDM manusia oleh robot. Ini mengerikan Pak karena dari poin-poin yang saya sampaikan di awal itu terakhirnya ini industri 5.0," kata Firnando dalam rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 4 November 2024.
Sebelum menyinggung soal perkembangan industri, Firnando lebih dulu memaparkan sejumlah hal yang akan dihadapi pemerintah ke depan. Salah satunya, kesiapan negara dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
"Pertama, kita sama-sama sepakat bahwa 2045 sudah di depan mata, Indonesia Emas ini akan kita hadapi dalam waktu dekat," katanya.
Kemudian, kesiapan pemerintah menghadapi bonus demografi, di mana saat itu terjadi usia produktif pekerja Indonesia akan jauh lebih besar dari yang non produktif.
"Ketiga, yang akan kita hadapi adalah Pak Presiden sudah menginstruksikan pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen," tegasnya.
Di sisi lain, Firnando mengungkap sebuah data yang merilis bahwa infrastruktur untuk pembuatan alat kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mencapai USD336 miliar. Menurutnya, BUMN berpeluang besar menggarap AI untuk kepentingan masyarakat banyak.
"Ini menurut saya potensi yang sangat besar yang bisa digarap melalui BUMN supaya yang saya bilang di awal agar kita bisa jadi pelaku di negara sendiri," kata dia.
Berkaca dari hal-hal itu, Firnando lantas menggarisbawahi agar pemerintah segera menyiapkan SDM yang mapan dan melek dengan teknologi. Dia berharap kemajuan industri tidak membuat pekerja dalam negeri tersingkir oleh robot-robot luar negeri.
"Jangan sampai industri pemainnya adalah pemain luar negeri, si robot-robot ini akan masuk ke Indonesia menggantikan apa yang ada di Indonesia, akhirnya kita jadi penonton di negara sendiri. Saya menyarankan Kementerian BUMN berperan penting dalam industri, karena kita harus jadi pemain jadi pelaku di dalam negara kita sendiri," kata Firnando.