PINDAD MAUNG

Pilih Maung, MITI: Bukti Prabowo Serius Majukan Industri Nasional

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 01 November 2024 | 16:58 WIB
Presiden Prabowo Subianto menggunakan mobil Maung usai pelantikan. (SinPo.id/ Shutterstock)
Presiden Prabowo Subianto menggunakan mobil Maung usai pelantikan. (SinPo.id/ Shutterstock)

SinPo.id - Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Mulyanto menilai, arahan Presiden Prabowo Subianto agar para pejabat Kabinet Merah Putih menggunakan mobil Maung, buatan PT Pindad, sebagai kendaraan dinas, patut diapresiasi dan didukung. 

"Ini merupakan langkah awal yang baik dalam rangka menghidupkan kembali industri berbasis teknologi dalam negeri yang beberapa saat lalu mati suri," kata Mulyanto dalam keterangannya, Jumat, 1 November 2024. 

Mantan Sekretaris Kemenristek era SBY ini berharap, langkah Prabowo tersebut turut mendorong lahirnya inovasi baru yang dapat menggerakan ekonomi Nasional. Apalagi modal untuk menghidupkan kembali industri berbasis teknologi sangat memadai. 

"Yang dibutuhkan saat ini hanya komitmen (political will) Pemerintah untuk terus mengembangkan kemajuan dunia riset dan teknologi," ucapnya. 

Bagi Mulyanto, gebrakan awal Presiden Prabowo ini sangat bagus untuk mendorong industri nasional yang tengah lesu. 

"Kebijakan tersebut cukup baik dan layak didukung, ketimbang malah menambah ketergantungan pada impor seperti kasus mobil listrik," tambahnya.

Mulyanto memandang, secara tidak langsung kebijakan ini menunjukkan bahwa PT. Pindad sebagai BUMN industri strategis yang dibentuk semasa BJ Habibie, masih tetap produktif baik untuk menghasilkan produk kebutuhan militer maupun sipil.

PT. Pindad mampu menghasilkan produk berkualitas, bermanfaat dan dibutuhkan bangsa. Karena itu, kebijakan Prabowo ini memiliki nilai strategis yang cukup besar. 

"Memang sudah saatnya presiden Prabowo mendorong pertumbuhan industri nasional berbasis riset dan inovasi di masa-masa yang akan datang, agar produk dalam negeri kita semakin berdaya saing dan bernilai tambah tinggi, sehingga kita mendapatkan devisa yang tinggi. Termasuk juga dengan program hilirisasi sumber daya alam," ujar mantan Anggota Komisi Energi DPR RI ini. 

Untuk menunjang hal tersebut, Ia berharap pemerintahan Prabowo terus melakukan penguatan kelembagaan Iptek dengan kembali merevitalisasi kelembagaan Batan, Lapan, BPPT dan LIPI. Prabowo perlu menata kembali Kawasan Industri dan Teknologi Serpong agar menjadi lebih optimal.

"Kalau kondisi seperti sekarang ini dibiarkan maka laboratorium uji dan pengukuran di kawasan Puspiptek Serpong  bisa jadi besi tua dan kemampuan SDM tidak termanfaatkan," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI