Tak Punya Program 100 Hari Kerja, Menteri Pigai: Kami Punya Emergency Condition

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 31 Oktober 2024 | 13:45 WIB
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai. (SinPo.id/Ashar)
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai. (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengaku tidak memiliki program dalam 100 hari kerja. Dia justru menyebut program 100 hari kerja bisa dilakukan hanya dalam satu Minggu dengan program emergency condition.

Mulanya, Pigai mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima Perpres tentang Kementerian HAM dan segera mendapatkan Permen tentang Hak Asasi Manusia. Setelah itu, Pigai mengatakan akan melantik sejumlah pejabat di Kementerian HAM.

"Orang bertanya, apakah itu bagian dari program 100 hari, kami tidak punya program 100 hari. Kami punya program emergency condition, untuk membangun rakyat bangsa dan negera selama lima tahun  kalau dipertahankan," kata Pigai dalam rapat perdana bersama Komisi XIII DPR di Ruang Pansus DPR, Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024. 

"Bapak Ibu sekalian, ini saya sampaikan bahwa kami tidak pumya prgram 100 hari, andaikan kalau saya menyatakan program  100 hari adalah tata laksana, revitalisasi, organisasi dan pembangunan organisasi maka saya sudah selesai 7 hari Pak, nanti kalau setelah itu 101 diam Pak, enggak ada yang kerja," imbuhnya.

Atas dasar itu, kata Pigai, dirinya menempatkan lima tahun ke depan sebagai kondisi emergensi.

"Karena itu saya menempatkan lima tajun sebagau kondisi emergency dan pasukan saya harus siap melayani kebutuhan-kebutuhan rakyat sebagaimana tugas yang diberikan kepada kami," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI