Ada Potensi US$3,4 T, Kadin Ajak Pengusaha Perluas Akses Dagang ke Filipina
SinPo.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengajak, pelaku usaha nasional untuk memperluas akses perdagangan ke Filipina maupun negara anggota ASEAN lainnya melalui Laut China Selatan.
Hal ini sebagai cara terbaik agar perdagangan RI semakin besar di ASEAN.
"Bagaimana ASEAN bisa kerja sama lebih baik, ini penting didiskusikan. Karena banyak sekali perdagangan di laut itu, nilainya mencapai US$3,4 triliun," kata Anin dalam acara bertajuk 'Laut Filipina Barat: Dampak terhadap Perdagangan & Investasi ASEAN' sebagaimana dikutip pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Anin juga berharap, seluruh anggota ASEAN semakin terintegrasi secara regional, khususnya antara Indonesia dengan Filipina. Apalagi, setengah penduduk Asia Tenggara ada di dua negara ini.
"Kita tidak hanya bicara penduduk Indonesia 275 juta jiwa, tetapi 750 juta jiwa di ASEAN, maka acara ini sangat baik, karena bisa naikkan investasi," ucap dia.
Lebih lanjut, Anin menilai, Laut China Selatan dan Laut Filipina Barat merupakan sumber mata pencaharian dari masyarakat. Sehingga perlu untuk mengedepankan kedamaian di wilayah tersebut.
"Kita melihat bahwa bukan saja secara ekonomi tapi secara biodiversitas, terutama untuk kehidupan di bawah laut itu juga cukup besar. Sehingga kita melihat bahwa teritorial Laut China Selatan ini benar-benar mesti dilindungi," ujarnya.
Sementara itu, CEO dan Founder ASEAN International Advocacy and Consultancy Shanti Shamdasani menyampaikan bahwa forum tersebut membahas dampak ekonomi Laut Filipina Barat.
Acara ini juga membahas praktik terbaik perlindungan Indonesia terhadap Kepulauan Natuna dan pentingnya kode etik dalam menangani masalah tersebut.
"Melindungi Laut Filipina Barat di Laut China Selatan akan memberikan ruang pada pengakuan tatanan berbasis aturan di wilayah maritim yang disengketakan," kata dia.
Forum yang digelar PBCI ini dihadiri komunitas ekspatriat Filipina, diplomatik dari perwakilan tetap Filipina untuk ASEAN, Kedutaan Besar Filipina, hingga Philippine Trade & Investment Corp (PTIC) Jakarta.