Prabowo Tiba Duluan saat Olahraga-Latihan Baris di Magelang, Pengamat: Pemimpin Beri Contoh

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 25 Oktober 2024 | 11:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran menteri di kegiatan retreat Kabinet Merah Putih di Magelang pada Jumat, 25 Oktober 2024. (SinPo.id/Tim Media)
Presiden Prabowo Subianto bersama jajaran menteri di kegiatan retreat Kabinet Merah Putih di Magelang pada Jumat, 25 Oktober 2024. (SinPo.id/Tim Media)

SinPo.id - Pengamat politik Ujang Komaruddin menyoroti sikap dan karakter kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto yang  mencontohkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam giat hari pertama Retreat Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Diketahui pagi ini Prabowo bersama jajaran Kabinet Merah Putih melakukan olahraga pagi dan latihan baris berbaris di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer Magelang.

Hal yang menarik, Prabowo hadir di lapangan paling pertama kemudian disusul oleh para Menteri dan Wakil Menteri lainnya.

“Apa yang dilakukan Presiden datang pertama dan lebih duluan merupakan karakter pemimpin yang memberi contoh. Mencontohkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepedulian yang tinggi pada bawahan,” ujar Ujang kepada wartawan pada Jumat, 25 Oktober 2024

Sedikitnya, Ujang menjabarkan tiga poin penting yang ditunjukkan Prabowo dalam momen itu kepada para jajaran Kabinet Merah Putih.

“Paling tidak ada tiga hal yang bisa saya baca dari pembekalan di Magelang. Pertama, olah pikir. Kedua, olah mental. Ketiga, olah fisik,” jelas Ujang.

Adapun Ujang menjabarkan bahwa dalam kategori olah pikir, semua peserta dilatih untuk berpikir yang sistematis, rasional, dan berbasis kerakyatan.

Kemudian segmentasi olah mental, mentalitas para Menteri, Wakil Menteri itu dididik agar mentalnya harus kuat dan tangguh karena mereka semua telah diminta Presiden komitmennya bekerja keras 24 jam untuk kepentingan rakyat.

Lebih lanjut, poin ketiga berkenaan olah fisik. Ujang menjelaskan bahwa peserta juga harus kuat jasmaninya oleh karenanya latihan baris-berbaris tersebut diperlukan bukan hanya untuk menyamakan frekuensi, melainkan juga agar badan atau fisik sehat.

“Seorang Menteri, Wamen tidak boleh sakit. Karena jika sakit mereka tidak bisa bekerja. Seorang Menteri juga tak boleh malas atau bekerja seenaknya, karena mereka disumpah bekerja untuk kepentingan rakyat,” tutup Ujang.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI