PJ GUBERNUR JAKARTA

Mendagri: Pak Heru Dibutuhkan untuk Persiapkan Transisi Pemerintahan

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 18 Oktober 2024 | 16:32 WIB
Proses pelantikan Teguh Setyabudi jadi Pj Gubernur DKI Jakarta (SinPo.id/ Dok. Kemendagri)
Proses pelantikan Teguh Setyabudi jadi Pj Gubernur DKI Jakarta (SinPo.id/ Dok. Kemendagri)

SinPo.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian membeberkan alasan Presiden Joko Widodo tidak lagi memperpanjang jabatan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Heru diminta fokus menjalankan tugasnya sebagai Kepala Sekretariat Presiden, untuk menyiapkan masa peralihan kepemimpinan. 

"Beliau (Heru) akan mengatur semua yang berkaitan dengan urusan pergantian transisi presiden ini. Termasuk mengatur kita juga nanti kalau acara-acara yang berkaitan dengan agenda dari Bapak Prabowo," kata Tito kepada wartawan, Jumat, 18 Oktober 2024. 

Diketahui, jabatan Heru sebagai Pj Gubernur DKI yang memimpin Jakarta 2 tahun terakhir, digantikan oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi, hingga Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta hasil Pilkada 2024 dilantik.

Tito menjelaskan, Heru tak lagi bisa merangkap dua jabatan seperti yang dijalankan dua tahun belakangan. Sebab, persiapan transisi pemerintahan sangat penting, dan membutuhkan konsentrasi penuh. 

"Memang konsentrasi beliau akan sangat penuh di situ. Sehingga, diperlukan adanya pejabat baru di tengah fokus beliau di transisi yang sangat sangat penting seperti ini," kata Tito. 

Lebih lanjut, Tito juga memuji kepemimpinan Heru yang cukup membuahkan hasil bagi pembangunan Jakarta. Tito menilai, Heru sangat mengenal permasalahan Jakarta, sehingga bisa memunculkan terobosan yang perlu dilakukan.

"Bapak Heru juga berhasil menyelesaikan Sodetan Ciliwung, Banjir Kanal Timur, yang mengurangi banjir di daerah-daerah yang terdampak di Kali Ciliwung," ucap Heru.

Untuk itu, Tito meminta Teguh banyak mempelajari tata cara pemerintahan Jakarta kepada Heru dalam menjalankan tugasnya sebagai Pj Gubernur Jakarta.

"Bapak tinggal tanya Pak Heru aja, mana yang harus dikerjakan dan perlu dilanjutkan. Jangan segan tanya ke beliau, karena saya juga belajar banyak dari beliau kalau soal Jakarta," kata Tito.

Namun, Tito menegaskan bukan berarti  meragukan kemampuan Teguh dalam memimpin Jakarta. Mengingat, Teguh pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Pj Gubernur Kalimantan Utara, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, hingga Dirjen Dukcapil Kemendagri.

"Bapak perlu banyak belajar dari Pak Heru, meskipun saya nggak meragukan kemampuan Pak Teguh. Pak Teguh adalah birokrat murni dan saya anggap berhasil," ucap Tito.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI