Program Go Big with Go Public Diharapkan Sasar UMKM

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 17 Oktober 2024 | 23:15 WIB
Ilustrasi pelaku UMKM (SinPo.id/ Ashar)
Ilustrasi pelaku UMKM (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Lesunya perusahaan yang melakukan aksi IPO di tahun ini menjadi tantangan bagi Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyak pihak berharap agar bursa bersikap aktif dalam mengatasi kelesuan IPO. 

Berdasarkan catatan, terdapat 30 perusahaan dalam beberapa bulan terakhir yang gagal melantai. Pada Oktober ini, hanya dua perusahaan yang sukses melepas saham perdananya. 

Analis Strategi Institut Fauzan Luthsa mengatakan faktor mundurnya para calon emiten ini beragam. Dia menduga alasan mundur akibat faktor internal perusahaan calon emiten tidak terlalu signifikan. 

“Selama ini BEI memiliki standarisasi kelayakan atas calon emiten. Nah, itu tinggal diterapkan kembali agar antrean IPO tidak tersendat sekaligus mendorong agar yang melantai semakin banyak,“ ujar Fauzan, Kamis, 12 Oktober 2024.

Ini berarti, lebih dari 90 persen perusahaan yang kandas menjadi emiten. 

Fauzan menuturkan, bursa perlu mendorong kembali gerakan Go Big with Go Public ke berbagai perusahaan. 

“Menurut saya itu bagus dan responnya positif, memberikan angin segar bagi perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya dengan meraih dana di pasar modal," jelasnya.

Beberapa waktu lalu, pakar hukum pasar modal Kukuh Komandoko mengatakan mengatasi tersendatnya proses IPO, BEI diminta melakukan perbaikan infrastruktur.

“BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebaiknya melihat hal ini lebih komprehensif,“ kata Kukuh. 

Kukuh mengatakan bursa sebaiknya lakukan introspeksi atas sistem yang ada demi perbaikan.

Fauzan berpendapat, bursa dapat membantu perekonomian di pemerintahan Prabowo Subianto dengan menyasar IPO dikalangan UMKM. 

“Go Big with Go Public hemat saya turut menyasar sektor UMKM yang jumlahnya mencapai 65 juta usaha. Pelaku usaha sektor ini kontribusinya 61 persen terhadap PDB, loh," 

Fauzan yakin banyak UMKM dan UKM yang tertarik melantai, “tinggal saat ini bursa menyempurnakan prosesnya agar tidak terjadi kemacetan antrian.“

“Situasi global yang tidak menentu justru menjadi peluang bagi kita untuk menggairahkan perdagangan saham. Serta mendukung pelaku usaha untuk Go Big with Go Public,“ tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI