WNI DI KAPAL PANAMA

Kemenhub Ungkap 1.352 Pelaut Asal Indonesia Kerja di Kapal Panama

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 16:23 WIB
Ilustrasi kapal laut (SinPo.id/ Dok. Kemenhub)
Ilustrasi kapal laut (SinPo.id/ Dok. Kemenhub)

SinPo.id - Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub RI Hendri Ginting mengungkapkan, sebanyak 1.352 pelaut asal Indonesia, saat ini bekerja di atas kapal-kapal berbendera Panama.

Hal itu disampaikan Hendri dalam acara Maritime Forum: Opportunities and Challenges of Maritime Industry: Panama and Indonesia, the Way Forward, digelar oleh KBRI Panama City bekerja sama dengan Universitas Maritim Panama (UMIP).

"Kami menginformasikan bahwa saat ini terdapat 1.352 pelaut Indonesia yang bekerja di atas kapal Panama," kata Hendri Ginting dalam keterangan, Sabtu, 12 Oktober 2024. 

Hendri menjelaskan, pelaut asing yang bekerja di kapal berbendera Indonesia, tercatat 325 orang, mayoritas berasal dari Panama.

Karena itu, Hendri berharap agar hubungan maritim antara Indonesia dan Panama semakin diperkuat. Dengan mengatasi tantangan bersama dan memanfaatkan kekuatan masing-masing, kedua negara dapat menempa jalan menuju kesejahteraan bersama dan pembangunan maritim yang berkelanjutan.

"Forum maritim ini bukan hanya tentang perdagangan dan pelayaran, tetapi juga tentang pertukaran pengetahuan, inovasi, dan budaya yang memperkuat hubungan kedua negara," ujarnya.

Terlebih, selama bertahun-tahun, Indonesia dan Panama telah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) sesuai dengan STCW regulasi I/10, penguatan atas pendidikan dan keterampilan pelaut.

Selain itu, lanjut Hendri, forum ini juga menjadi platform bagi para ahli untuk berbagi wawasan, membahas tantangan, dan mengeksplorasi solusi yang akan berkontribusi pada kemakmuran kedua negara.

"Semangat kolaborasi yang kita bangun telah membuka banyak peluang, bukan hanya untuk pelaut kita, tetapi juga untuk masyarakat di kedua negara," ucapnya.

Lebih lanjut, Hendri menilai, ada banyak peluang kerja sama antara Indonesia dan Panama. Kedua negara dapat berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, menjajaki usaha patungan dalam pengembangan pelabuhan, bekerja sama dalam pendidikan maritim, dan melakukan penelitian kolaboratif dalam teknologi dan konservasi kelautan.

Ke depannya, Kemenhub mengusulkan penetapan tujuan bersama untuk kerja sama maritim, memprioritaskan inisiatif tindakan kolaboratif, menetapkan jadwal yang jelas untuk implementasi, dan terus menjajaki kemungkinan kerja sama di masa mendatang di sektor maritim.

"Bersama-sama, Indonesia dan Panama dapat memimpin dalam inovasi dan kerja sama maritim," kata Hendri.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI