Bakmi Gang Kelinci, Nostalgia era-60an dalam Semangkuk Mie
SinPo.id -
"Jakarta kotaku indah dan megah
Di situlah aku dilahirkan
Rumahku di salah satu gang
Namanya Gang Kelinci".
Ini merupakan lirik lagu "Gang Kelinci" yang dipopulerkan oleh Lilis Suryani, penyanyi legendaris.
Lagu "Gang Kelinci" diciptakan Titiek Puspa yang dirilis pada 1963.
Gang Kelinci bukan hanya soal lagu, tetapi tentang kehidupan masyarakat di salah satu perkampungan Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat dan soal Bakmi Gang Kelinci.
Jika menilik ke belakang, Bakmi Gang Kelinci menjadi saksi bisu sejarah perkembangan Jakarta dan warganya.
Usaha berawal dari sebuah gerobak sederhana di Jalan Pintu Besi, Pasar Baru, Jakarta Pusat pada 1957. Dulu di daerah ini ada Globe Theater atau dikenal dengan nama Moyen.
Berselang lima tahun, gerobak itu dipindahkan ke Jalan Belakang Kongsi Nomor 16, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Nama jalan itu lebih dikenal dengan nama Bakmi Gang Kelinci.
Nyonya Fatmawati atau akrab disapa
Oma Fatmawati, seorang wanita berusia 87 tahun adalah pendiri Bakmi Gang Kelinci. Pada usia senja, Oma Fatmawati masih semangat untuk mengelola usahanya.
Dari awal buka hingga kini, Bakmi Gang Kelinci beralamat di Jalan Kelinci Raya Nomor 1-3. Restoran ini tidak beranjak dari tempat awal mula berdiri.
"Jadi, saya nomor satu. Pertama (berdiri,-red) dari 1957," kata dia ditemui di Bakmi Gang Kelinci pada pekan ini.
67 tahun berlalu, Bakmi Gang Kelinci masih tetap eksis. Sejumlah bangunan bertingkat dan megah berdiri di Jakarta Pusat, namun, Oma Fatmawati dan Bakmi Gang Kelinci setia memanjakan lidah pecinta kuliner.
Mayoritas pembeli dapat dikategorikan pelanggan tetap. Mereka sudah menjadi pelanggan sejak masih anak-anak hingga berkeluarga.
Menurut beberapa pelanggan, rasa yang dihadirkan pun tetap sama walau sudah beralih generasi.
Kini, anda dapat menjumpai 11 cabang Bakmi Gang Kelinci yang tersebar di seputar Jakarta. Beberapa cabang bahkan dilengkapi dengan jasa Layanan Pesan Antar untuk semakin memenuhi kebutuhan pelanggan.
Oma Fatmawati mengaku masih tetap mempertahankan cita rasa makanan. Meskipun terjadi kenaikan harga bahan pokok untuk membuat mie dan sajian pelengkap, namun dia menjamin Bakmi Gang Kelinci otentik serta tidak lekang dimakan zaman.
"Dari dulu seperti ini. Saya mengolah sendiri dari tahun 50-an sampai sekarang," ujarnya.
Dia mengungkapkan menu makanan favorit di Bakmi Gang Kelinci. Yaitu Bakmi Ayam dan Bakmi Swekiaw. Sedangkan bakso dan pangsit goreng menjadi menu best seller.
"Resep (makanan,-red) dari saya sama suami," tambahnya.
So, bagi pecinta kuliner yang ingin nostalgia ataupun mencicipi rasanya kuliner pada era-60, jangan lupa untuk singgah ke Bakmi Gang Kelinci.
Jika disantap, bakminya masih memiliki tekstur setengah matang dan tidak lembek. Bahan yang digunakan seperti ayam, jamur, sapi, dan tak mengandung babi.