Ketua Umum IKA SKMA Minta KLHK Optimalkan Produk Turunan Keanekaragaman Hayati Kawasan Hutan
SinPo.id - Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA SKMA), Irwan Fecho, meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memprioritaskan pemanfaatan produk turunan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia.
Menurutnya, optimalisasi pendapatan negara dari sektor kehutanan tak bisa lagi hanya berorientasi pada kayu di hari mendatang.
"Optimalisasi pendapatan negara dari sektor kehutanan ke depan tidak ada jalan lain harus dilakukan untuk mendukung pembangunan nasional," kata Irwan kepada wartawan pada Selasa, 8 Oktober 2024.
"Jika selama ini timber oriented menjadi fokus kekuatan KLHK maka ke depan pemanfaatan produk turunan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia harus menjadi prioritas," sambungnya.
Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) itu mengingatkan, keanekaragaman hayati terdiri dari keragaman genetik, jenis, dan ekosistem.
Ketiga tingkatan itu, dia menerangkan, menggambarkan bahwa keragaman hayati dimulai dari tingkat terkecil yakni di dalam suatu jenis, mulai dari yang tampak oleh mata hingga jasad renik mikroskopis.
Dalam dunia renik, lanjut, menurutnya, sejengkal tanah di dalam hutan adalah belantara keragaman genetik bahkan hingga ke tingkat spesies.
"Di masa sekarang, dengan teknologi mikro, bahkan nano, secawan sampel dari hutan bisa berisi potensi ratusan atau bahkan ribuan jenis mikroba yang bermanfaat bagi manusia," kata Irwan.
Juru Bicara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 itu menerangkan, penemuan ilmiah dari keragaman hayati di tingkat mikro organisme menyibak peluang pemanfaatan sumber daya genetik yang mendukung pengembangan bioprospeksi cadangan plasma nutfah dari kawasan hutan.
Dia bilang, perlindungan kawasan hutan yang menyimpan berjuta cawan potensi bioprospeksi dengan potensi manfaat bagi penguatan pangan, kesehatan, atau bahkan sumber energi baru, harus diarahkan untuk memaksimalkan kegunaannya bagi masyarakat dan pembangunan nasional.
Oleh karenanya, Irwan memandang, penguatan ekosistem riset dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di semua tingkatan mulai dari genetik, jenis, dan ekosistem bila sektor kehutanan ingin maju, adalah keniscayaan.
"Para Rimbawan harus terbuka bekerjasama dengan para taksonimis, mikrobiologis, dunia usaha bidang farmasi, kosmetik, pangan, dan lain-lain," katanya.
Putra Kaltim itu menambahkan, hal terpenting untuk saat ini dan masa depan ialah mendorong iklim berusaha yang kondusif bagi pemanfaatan prospek menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi dari sumber daya alam hayati di semua tingkatan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.