INFLASI INDONESIA

Satu Dekade Jokowi Dinilai Sukses Jaga Inflasi Rata-rata 3 Persen

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 03 Oktober 2024 | 17:56 WIB
Presiden Joko Widodo (SinPo.id/Setkab)
Presiden Joko Widodo (SinPo.id/Setkab)

SinPo.id - Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Perekonomian, Edy Priyono mengatakan, dalam masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dari 2014-2024, tingkat inflasi rata-rata sebesar 3 persen per tahun. Dan, angka 3 persen itu dinilai cukup stabil. 

"Rata-rata inflasi selama 10 tahun terakhir sebesar 3,79 persen per tahun (exclude periode pandemi 2020-2021. Tingkat inflasi tersebut cukup baik, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Ini adalah satu capaian terbesar menurut hemat kami ya dari pemerintah Pak Jokowi," kata Edy dalam seminar bertajuk "Evaluasi Satu Dekade Pemerintah Jokowi" di Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. 

Menurutnya, di awal masa pemerintahan Jokowi, masih ada keraguan apakah rendahnya inflasi hanya bersifat sementara atau menandakan perubahan permanen. Namun, lanjut Edy, data menunjukkan bahwa Indonesia telah memasuki rezim inflasi rendah. 

"Data menunjukkan bahwa kita kelihatannya sudah masuk kepada rezim inflasi yang rendah. Sekarang inflasi 3 persen itu dianggap sudah cukup tinggi. Kemudian ini kita bandingkan ini jauh sekali (8,36 persen  pada 2014)," ucapnya. 

Edy menganggap, angka inflasi yang rendah ini dapat tercapai berkat perhatian khusus Jokowi, yang tercermin dari bagaimana pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) selalu melakukan rapat evaluasi inflasi setiap minggu. 

Rapat  koordinasi tersebut digelar sebagai upaya konkrit pemerintah mengendalikan inflasi daerah, menjaga kestabilan harga.

Namun, ada beberapa daerah yang mengusulkan agar Rakor digelar 2-3 sekali. Tapi, Jokowi sangat tegas, bahwa pertemuan mingguan harus tetap dilakukan. Sebab, pergerakan harga terpantau cepat. 

"Sempat ada usul satu minggu itu terlalu sering (Rakor), jadi kita bosen juga bicarakan hal yang sama. Kemudian Pak Mendagri menyampaikan itu ke presiden. Pak presiden bilang 'nggak, tetap (Rakor) satu minggu sekali, karena harga ini , pergerakannya harus dipantau sesering mungkin'. Nah, ini secara langsung ataupun tidak, menujukan perhatian presiden terhadap inflasi," kata Edy.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI